Bunker Luncurkan Software Terbaru, Mudahkan Perusahaan Analisis Laporan Keuangan
Tidak bisa dimungkiri bahwa untuk menganalisis laporan keuangan perusahaan dibutuhkan waktu yang lama karena terdapat banyak data transaksi yang harus diolah. Hal ini seringkali menjadi hambatan bagi perusahaan untuk menentukan strategi atau membuat keputusan yang tepat.
Untuk itu, sebuah terobosan baru dari Bunker, platform financial analytics, diluncurkan untuk memberi solusi mudah bagi perusahaan dalam menganalisis laporan keuangan.
CEO dan Co-founder Bunker, Shivom Sinha mengatakan bahwa Bunker hadir untuk membuat analisis keuangan menjadi lebih mudah agar para petinggi perusahaan dapat membuat keputusan dan menjalankan bisnis dengan tepat.
Baca Juga: Beleaf Raih Pendanaan Seri A Senilai Rp103 Miliar untuk Kembangkan Program FaaS
“Dalam situasi ekonomi saat ini, para CEO dan CFO memegang standar tinggi dalam strategi keuangan perusahaan. Akan tetapi, siklus Financial Analysis and Planning (FP&A) terbukti dangkal, lambat, dan menghabiskan terlalu banyak jam kerja setiap bulan. Bunker hadir untuk melakukan apa yang telah saya lakukan sepanjang karier saya, yaitu secara efisien menjembatani kesenjangan tersebut sehingga pemimpin dapat merencanakan dan menjalankan bisnis dengan tepat,” ujarnya dalam acara peluncuran Software Analisis Keuangan untuk Membantu Bisnis Indonesia Mengidentifikasi Efisiensi, Selasa (1/8/2023).
Software rancangan Bunker dengan mudah menelusuri data melalui pemindaian ribuan baris transaksi serta data lainnya guna menemukan biaya khusus vendor dan peluang negosiasi syarat pembayaran, mendorong penganggaran ad-hoc, dan mengelola hubungan investor atau melakukan penggalangan dana dengan proses yang lebih lancar.
Hal tersebut dapat dilakukan Bunker hanya dalam hitungan hari setelah penutupan buku. Tidak hanya itu, Bunker juga telah terintegrasi dengan software, seperti Xero, NetSuite, QuickBooks, Jurnal, Accurate, SAP, dan lainnya.
Sebelumnya, Shivom telah mengakuisisi Proyek Beta, konsultan layanan pembukuan dan pajak, yang dimiliki oleh Jibrilia Alamsjah. Shivom pun mengajak Jibrilia untuk bersama-sama membangun Bunker untuk dapat membuat sebuah produk yang memudahkan para C-level untuk menilai laporan keuangan dan mengambil keputusan yang tepat.
Wanita yang kerap disapa Lia tersebut mengatakan bahwa software Bunker memanfaatkan algoritma yang cerdas dalam memproses data buku besar keuangan perusahaan. Sehingga, dapat menemukan peluang yang terbaik yang kerap kali secara tidak sadar terlewatkan begitu saja.
“Bunker memanfaatkan algoritma yang cerdas dalam memproses data buku besar keuangan klien untuk menemukan peluang terbaik yang sebelumnya tidak dimanfaatkan dan seringkali terlewat selama proses audit bulanan manual,” jelasnya.
Untuk diketahui, Bunker sendiri saat ini sudah memiliki beberapa klien dari berbagai macam negara, termasuk Indonesia, Singapura, dan Hongkong. Dikabarkan bahwa klien-klien Bunker telah membuktikan penghematan biaya minimal sebesar 10% dari OpEX selama penggunaan pertama.
Baca Juga: Bagaimana AWS Dorong Keberlanjutan terhadap Data untuk Sektor Keuangan?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ni Ketut Cahya Deta Saraswati
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: