Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengatakan, peran Carbon Capture Storage (CCS) dan Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) begitu penting dalam mencapai target Net Zero Emission (NZE) di 2060 yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia.
Dengan besarnya peran CCS/CCUS dalam mencapai NZE, Kementerian ESDM mendukung inisiatif yang dilakukan oleh pihak tertentu.
“Pemerintah melalui Kementerian ESDM mendukung inisiatif stakeholder untuk mengembangkan CCS/CCUS di Indonesia," ujar Tutuka dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (2/8/2023).
Baca Juga: Miliki Potensi Besar, Indonesia Wajib Berkompetisi Kembangkan CCS dan CCUS
Tutuka mengatakan, pada tahap awal, pengembangan CCUS di reservoir migas akan lebih mudah dibanding CCS pada saline aquifer yang memiliki tantangan tersendiri. Indonesia sendiri telah cukup maju dalam mendorong pengembangan tersebut.
Menurutnya, kondisi itu terjadi seiring dengan telah diterbitkannya Permen ESDM Nomor 2 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Penangkapan dan Penyimpanan Karbon, serta Penangkapan, Pemanfaatan, dan Penyimpanan Karbon pada Kegiatan Usaha Hulu Migas.
"Pemerintah tetap mendukung program CCS pada saline aquifer tersebut dengan menyusun rancangan peraturan presiden yang sedang berlangsung untuk membuka peluang implementasi CCS Hub di Indonesia," ujarnya.
Lanjutnya, ia berharap agar semua stakeholder terkait dapat memberikan masukan kepada pemerintah terkait implementasi dari kebijakan yang telah ditetapkan.
“Para stakeholder diminta untuk memberikan feedback kepada pemerintah terkait implementasi Permen dan penyusunan rancangan Perpres CCS Hub tersebut," ungkapnya.
Baca Juga: Implementasi CCS dan CCUS Mantapkan Posisi Krusial Migas dalam Era Transisi Energi
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti