PT Multi Garam Utama Tbk (FOLK) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham FOLK langsung melaju kencang saat pembukaan perdagangan hingga mentok ke Rp135 per lembar saham setelah naik 35% dari harga IPO Rp100 per lembar saham. Level tersebut membuat saham FOLK me yentuh titik auto reject atas (ARA).
“FOLK Group memiliki 5 tangga dalam Roadmap besar 5 tahun, IPO hanyalah tangga pertama. Berbekal team management muda dan inovatif serta Co-Founder dengan rekam jejak yang baik, Kami yakin FOLK Group akan menjadi katalis di industri kreatif Indonesia,” kata Bong Chandra, Komisaris Utama FOLK Group, di Jakarta, Senin (7/8/2023).
Bong menjelaskan bila FOLK Group saat ini beroperasi pada 2 industri utama, yaitu New Media dan Consumer. Melalui beberapa entitas anaknya, FOLK Group memiliki tiga pilar utama yang menjadi fondasi inti dari ekosistem FOLK Group.
Baca Juga: FOLK Bakal Mejeng di Bursa, Sebelum Nyerok Sahamnya Cek Dulu Nih Kinerja Si Perusahaan
Pilar pertama adalah New Media Commerce, yaitu media baru yang berbasis pencipta konten (content creator) yang didistribusikan melalui platform digital salah satunya social media. FOLK Group saat ini menjangkau audiens nya melalui 3 segmen media, yaitu Education - Finfolk, Sports & Entertainment - R66 Media, dan Lifestyle & Culture - USS Networks.
Kemudian, pilar kedua merupakan Omni-Channel Retail Brands yang terdiri dari Amazara, SYCA dan Dr Soap di mana ketiganya mendapatkan award sebagai Top Performance Direct-To- Consumer Brand di Top 2 Marketplace di Indonesia. Official store dr Soap sendiri telah berdiri di Senayan City Mall sejak Juni 2022.
Pilar yang terakhir adalah Intellectual Property (IP) & Community di mana FOLK Group dan entitas anaknya telah membangun dan memiliki beberapa Original IP sebagai competitive advantage khususnya di dalam ekosistem Creative Economy, mulai dari Lifestyle, Fashion, Sports, sampai Events seperti Finfolk Conference, Genesis Dogma, dan lain-lain.
“Seluruh IP dari FOLK juga didukung oleh basis komunitas yang sangat kuat. Kombinasi dari seluruh ekosistem FOLK tersebut telah menjangkau lebih dari 100 juta masyarakat Indonesia dengan demografi umur 18 – 45 tahun dari perkotaan sampai sub urban,” ujar Bong.
Perusahaan yang bergerak di industri kreatif ini, menerbitkan 570 juta lembar saham baru atau setara dengan 14,4% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan, dengan harga penawaran sebesar adalah Rp100 per lembar saham. Alhasil, perseroan pun meraup dana segar dari masyarakat senilai Rp57 miliar.
Dana tersebut, akan digunakan sekitar 22,76% untuk penyetoran modal kepada PT Finfolk Media Nusantara (FMN) dan sekitar 19% yang akan digunakan Perseroan untuk pembayaran jasa kontraktor seperti renovasi terhadap unit ruang kantor, pembuatan studio, ruang pertemuan dan juga pembelian peralatan perlengkapan didalamnya.
Lalu, sekitar 17,50% akan digunakan Perseroan untuk pembelian saham PT Untung Selalu Sukses (USS) dan 12,38% akan dipinjamkan kepada PT Drsoap Global Indonesia (DGI).
Kemudian, sebesar 11,90% akan dipinjamkan kepada PT Amazara Indonesia Mudakarya (AIM) dan Sekitar 6,54% akan dipinjamkan kepada PT Syca Kreasi Indonesia (SKI).
Baca Juga: IPO Pada Agustus 2023, FOLK Group Tancap Gas Bangun Industri Kreatif
Selain itu, 5,10% akan digunakan Perseroan untuk pembelian software dengan rincian sebagai berikut jasa Enterprise Resource Planning (ERP) dan jasa Customer Relationship Management (CRM) dimana akan mengintegrasikan seluruh sumber daya Perseroan dan Entitas Anak. Selain itu akan digunakan juga oleh Perseroan untuk mengembangkan aplikasi (Folk Superapps).
Dengan menggunakan dana IPO sekitar 4,82%, Perseroan akan membiayai modal kerja untuk pembayaran jasa Outsourcing dengan rincian sebagai berikut marketing & sales agent, customer service, administration support, jasa kebersihan dan keamanan.
Bersamaan Penawaran Umum ini Perseroan juga menerbitkan Waran Seri I sebanyak 285 juta saham atau sebanyak 8,44% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan.
Sedangkan dana yang akan diperoleh Perseroan dari Hasil Pelaksanaan Waran Seri I seluruhnya akan digunakan Perseroan untuk modal kerjacadangan modal kerja yang digunakan untuk menanggulangi keadaan darurat atau kebutuhan mendadak pada anak perusahaan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri