- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Bayan Resources Alami Pengikisan Laba Hingga 25,43% pada Paruh Pertama 2023
Beberapa waktu lalu, PT Bayan Resources Tbk (BYAN) baru saja merilis laporan keuangan untuk periode paruh pertama tahun 2023. Berdasarkan laporan tersebut, diketahui bahwa perusahaan tambang itu mencetak laba sebesar US$723,85 juta atau setara dengan Rp11,37 triliun (asumsi kurs sebesar Rp15.178 per dolar AS). Jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya, terlihat ada penurunan sebesar 25,43%.
Terpangkasnya keuntungan Bayan Resources sejalan dengan berkurangnya pendapatan perusahaan. Sebab, pada semester pertama tahun 2023 ini, perusahaan milik salah satu orang terkaya di Indonesia itu menghasilkan US$2,03 miliar atau setara dengan Rp30,95 triliun. Nominal tersebut menunjukkan adanya pengikisan tipis sebesar 1,69% jika dibandingkan dengan semester pertama tahun 2022.
Baca Juga: Tak Lagi Merugi, Bank Amar Sukses Cetak Laba Sebesar Rp85,03 Miliar per Juni Tahun Ini!
Dalam menjalankan bisnisnya, tentu saja Bayan Resources banyak mengandalkan sektor batu bara. Merujuk dari sumber yang sama, dilaporkan bahwa sektor tersebut memberikan kontribusi sebesar US$2,035 miliar. Sementara itu, sektor nonbatubara terpantau hanya memberikan sumbangan sebesar US$3,85 juta.
Perlu diketahui bahwa beban pokok pendapatan yang harus ditanggung oleh perusahaan milik Low Tuck Kwong itu mengalami pembengkakan yang cukup signifikan. Laporan keuangan menunjukkan, Bayan Resources telah menggelontorkan dana sebesar US$975,76 juta alias 56,61% lebih tinggi untuk membayar biaya produksi yang mencakup pengupasan tanah, pertambangan dan pengangkutan batu bara, dan sebagainya.
Baca Juga: Laba Bank CIMB Niaga Tembus Rp3,23 Triliun pada Semester Pertama Tahun 2023!
Sebagai informasi tambahan, jumlah aset yang dimiliki oleh Bayan Resources berada di angka US$2,74 miliar yang terdiri atas aset lancar senilai US$1,30 miliar dan aset tidak lancar senilai US$1,43 miliar. Adapun liabilitas dan ekuitas perusahaan masing-masing berada di angka US$769,77 juta dan US$1,97 miliar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Yohanna Valerie Immanuella
Editor: Yohanna Valerie Immanuella
Tag Terkait: