Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ungkit Pilpres 2014, Koalisi Ramping PDIP Siap Turun Gelanggang: Kita Biasa Kerja dengan Sedikit Teman

        Ungkit Pilpres 2014, Koalisi Ramping PDIP Siap Turun Gelanggang: Kita Biasa Kerja dengan Sedikit Teman Kredit Foto: Instagram/Ahmad Basarah
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ahmad Basarah, mengakui struktur koalisinya saat ini mirip dengan kontestasi Pilpres 2014 lalu. Sebagaimana diketahui, PDIP membangun kerja sama pengusungan Ganjar Pranowo bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, dan Partai Perindo. 

        Sementara Partai Gerindra, membangun koalisi pengusung Prabowo Subianto bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Golkar, dan Partai Amanat Nasional (PAN).

        Baca Juga: PDIP Buka Suara Soal Nasib Tim Teknis yang Disepakati Airlangga Hartarto dan Puan Maharani

        Di sisi lain, Partai NasDem juga membangun kerja sama pengusungan Anies Baswedan bersama Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

        Dalam Pilpres 2014 lalu, Basarah juga menyebut Prabowo Subianto memiliki dukungan dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang pada saat itu menjabat sebagai Presiden ke-6. Struktur koalisi Prabowo Subianto saat itu juga nilai lebih gemuk dari PDIP.

        "2014 juga kami ramping. Kami menghadapi capres-cawapres yang didukung oleh Presiden yang sedang berkuasa waktu itu," kata Basarah saat ditemui wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (14/8/2023).

        "Pak Hatta Rajasa kan besannya Presiden SBY pada wktu itu. Kami partai-partai yang dihitung oleh para pengamat politik bukan partai besar pada waktu itu, hanya dengan NasDem, PKB, dan Hanura," tambahnya.

        Berdasarkan hal tersebut, Basarah mengaku PDIP telah terbiasa menghadapi koalisi-koalisi besar di Pemilu. Dia mengaku terbiasa dengan kerja sama sedikit partai, apalagi ketika menang, partai politik lainnya turut bergabung di kabinet pemerintahan PDIP.

        "Kita juga biasa bekerja dengan teman yang tidak begitu banyak. Toh, akhirnya ketika kira menang pada waktu itu, akhirnya teman-teman itu juga datang kepada kami untuk bekerja sama di pemerintahan," tandasnya.

        Sementara itu, Wakil Ketua Umum PAN, Yandri Susanto, menegaskan koalisi saat ini memiliki perbedaan yang jauh dengan 2014 lalu. Pasalnya, posisi Prabowo Subianto saat ini tidak bersebrangan dengan pemerintah Jokowi.

        "Dulu kan Pak Prabowo berhadap-hadapan dengan pemerintah waktu koalisi pemerintah, sekarang kan Pak Prabowo di pemerintahan," katanya.

        Dia juga menuturkan saat ini pengusung Prabowo tidak hanya dari PAN, tetapi juga ada PKB dan Partai Golkar. Begitu juga lawan politiknya, kata Yandri, Prabowo Subianto tidak lagi berhadapan dengan Jokowi.

        Baca Juga: Warga Jabar Setia Bersama Prabowo di Pilpres 2024

        Sementara Prabowo sendiri, kata Yandri, menempati posisi tertinggi di papan survei. Berdasarkan berbagai hasil survei, PAN sendiri meyakini Prabowo Subianto akan memenangkan gelanggang.

        "Tinggal Pak Prabowo kan yang paling top dan paling populer sekarang, dan paling tinggi surveinya. Jadi dari hitung-hitungan kami memang, ya sekarang saatnya Pak Prabowo yang menang," tandasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Andi Hidayat
        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: