Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Revolusi Kecerdasan Buatan (AI) dalam Industri Kesehatan: Potensi dan Tantangan

        Revolusi Kecerdasan Buatan (AI) dalam Industri Kesehatan: Potensi dan Tantangan Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pada era digital yang semakin maju, kecerdasan buatan (AI) telah merevolusi berbagai industri, termasuk industri kesehatan. Dengan kemampuannya untuk menganalisis data besar, mengidentifikasi pola, dan menghasilkan prediksi yang akurat, AI menjadi alat yang berharga dalam membantu para profesional kesehatan menyediakan perawatan yang lebih efisien, tepat sasaran, dan personal.

        Meskipun potensi AI dalam industri kesehatan begitu menjanjikan, penting untuk diingat bahwa peran manusia tetap tidak dapat digantikan. Keputusan medis yang kompleks dan penuh empati masih memerlukan keterlibatan tenaga medis yang berkualitas.

        AI cukup efektif ketika digunakan sebagai alat pendukung untuk membantu profesional kesehatan membuat keputusan yang lebih baik dan lebih informatif.

        Baca Juga: Keamanan Data Jadi Salah Satu Alasan Orang Indonesia Berobat di Luar Negeri

        Jessy Abdurrahman, Founder dan CEO Zi.Care, mengatakan bahwa untuk mendapat data yang akurat, AI perlu diatur dengan jumlah data yang lebih besar. Hal ini membantu meminimalkan kesalahan dalam diagnosis.

        “Jadi, kalau ngomongin AI di industri kesehatan, itu sangat unik karena AI akan semakin pintar jika sejajar dengan jumlah datanya dan set data yang dia punya,” jelas Jessy, dikutip dari kanal Youtube Gita Wirjawan pada Senin (14/8/2023).

        Jessy menyatakan, penting untuk menyertakan data kesehatan yang berasal dari dalam negeri guna memastikan obat-obatan yang cocok untuk masyarakat Indonesia.

        “Kalau kita mau bikin AI ini lebih pintar untuk kesehatan Indonesia, kita harus memasukkan data lokal. Inilah sebenarnya salah satu cara kita untuk membantu nanti ketika semua rumah sakit (dan) klinik kita sudah digital, AI adalah hal logis yang akan kita masukkan di dalam solusi kita secara vertikal,” paparnya.

        Namun, dengan semua potensi dan manfaat AI, ada juga tantangan yang perlu diatasi dalam penerapan AI dalam industri kesehatan. Salah satunya adalah adanya potensi informasi medis yang diberikan tidak akurat, sehingga dapat membahayakan kesehatan pasien.

        “Ini juga memang harus disadari. Ada yang benar, tapi ada yang berbahaya karena ada aspek lain ternyata AI-nya belum sempurna. Contohnya, obat yang dikasih ini ada interaksinya, sehingga bisa menyebabkan hal-hal lain yang lebih fatal,” ujarnya.

        Selain itu, sumber daya manusia yang terampil dalam mengoperasikan dan memahami hasil dari AI juga menjadi faktor penting. Oleh sebab itu, penting untuk memanfaatkan teknologi dengan bijak.

        “Makanya harus bijaklah kita ketika berbicara AI, enggak boleh juga terlalu sembrono, ikut trennya. Apalagi ini di sektor kesehatan,” tukasnya.

        Baca Juga: Aplikasi Preventive Health Fita Dorong Perubahan Gaya Hidup Sehat di Indonesia

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Nevriza Wahyu Utami
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: