- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Tekan Emisi, Pertamina International Shipping Bangun Panel Surya hingga Kapal Dual Fuel
PT Pertamina International Shipping (PIS) melaksanakan beberapa aksi guna membantu pemerintah mencapai Net Zero Emission (NZE) sekaligus mengurangi polusi udara dengan menerapkan kebijakan dekarbonisasi di sejumlah lini bisnis dan operasional perusahaan.
CEO PIS Yoki Firnandi mengatakan, berdasarkan jurnal yang diterbitkan oleh United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), industri shipping dunia tercatat berkontribusi hingga 3% dalam emisi karbon dunia.
"Namun, bukan berarti dengan porsi tersebut kita tidak melakukan sesuatu untuk mengurangi polusi dan emisi. PIS sebagai bagian dari international player harus memenuhi regulasi dan standar bisnis yang berkelanjutan ke depannya,” ujar Yoki dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (22/8/2023).
Baca Juga: Pertamina dan Subholding Jajaki Kerja Sama Energi di Afrika
Yoki mengatakan, perseroan juga selalu mengedepankan aspek lingkungan dalam operasionalnya melalui inisiatif jangka pendek maupun panjang.
Saat ini, inisiatif yang paling efektif secara biaya dalam mereduksi karbon di industri perkapalan adalah dengan menerapkan peningkatan efisiensi operasi, seperti pembersihan lambung kapal secara terus-menerus, pemasangan energy saving device, dan pengaturan kecepatan kapal pada kecepatan optimum/ekonomis.
Sementara inisiatif jangka menengah hingga jangka panjang yang PIS adopsi adalah dengan membangun atau membeli kapal berbahan bakar lebih ramah lingkungan maupun mengangkut komoditas energi hijau. Seperti kapal berbahan bakar LPG, LNG, green ammonia, green hydrogen, dan biofuel dual fuel vessel.
“Tahun ini PIS sudah mengakuisisi kapal VLGC berbahan bakar LPG dual fuel bernama Pertamina Gas Amaryllis. Pertamina Gas Amaryllis merupakan salah satu kapal pengangkut gas terbesar di dunia, yang juga menjadi kapal pertama bertenaga dual fuel LPG di Pertamina dan Indonesia," ujarnya.
Yoki melanjutkan, PIS juga sudah menerapkan penggunaan biodiesel, sebanyak 146 kapal PIS tercatat telah menggunakan biodiesel untuk tenaga mesin utama.
Selain itu, PIS mengoptimalkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan dalam operasional bisnis perusahaan, termasuk di bisnis anak-anak usaha, seperti PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) dan PT Pertamina Energy Terminal (PET).
PTK tercatat sukses menekan gas buang karbon dioksida (CO2) sebesar 74,03 ton per tahun melalui penerapan program dekarbonisasi di operasional perusahaan. Reduksi gas buang tersebut diperoleh dari program penerapan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di armada kapal Transko Pari 01 dan Energy Substitution Shore Connection di PTK Port Plaju.
"Pemasangan PLTS di armada kapal berjenis crew boat tersebut dilakukan sejak 31 Agustus 2022, penggunaan PLTS di Transko Pari 01 menekan 39,01 ton gas karbondioksida (CO2) per tahun dan menghasilkan efisiensi penggunaan fuel dengan estimasi sebesar Rp200 juta," ucapnya.
Sementara PET sukses menekan emisi karbon hingga 194,34 ton selama semester pertama tahun ini dengan pemasangan PLTS di dua terminal strategis, yakni Integrated Terminal Tanjung Uban dan LPG Terminal Tanjung Sekong. Total pemanfaatan tenaga surya di Integrated Terminal Tanjung Uban dan LPG Terminal Tanjung Sekong mencapai hingga 562.222 kWh.
Selain dari sisi operasional dan bisnis, upaya PIS untuk menekan emisi karbon juga dilakukan dengan kegiatan penanaman mangrove dan transplantasi terumbu karang.
Sejak 2021 sampai pertengahan tahun ini, PIS sebagai Subholding Integrated Marine Logistics telah menanam sebanyak 3.100 pohon mangrove. Mulai dari penanaman 100 mangrove yang dilakukan PIS, di antaranya di Taman Wisata Alam Mangrove di Muara Angke-Jakarta, penanaman 1.000 mangrove di area pesisir Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Makassar, penanaman 1.000 mangrove di Kepulauan Seribu oleh Agent of Change (AOC) SH IML, serta penanaman 1.000 Mangrove oleh PTK di Makassar dan Bali.
Baca Juga: Andalkan Sektor Panas Bumi, Pertamina Geothermal Energy Siap Ekspansi ke Luar Negeri
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: