Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Menjadi Pelaku Digitalisasi yang Berbudaya dan Mengenal Risiko Hoaks

        Menjadi Pelaku Digitalisasi yang Berbudaya dan Mengenal Risiko Hoaks Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
        Warta Ekonomi, Sulawesi Tengah -

        Dalam rangka kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan webinar Literasi Digital #MakinCakapDigital 2023 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, dengan tema "Menjadi Pejuang Hoaks di Dunia Maya" pada Senin (21/8/2023). 

        Kali ini hadir pembicara-pembicara program kegiatan Literasi Digital #MakinCakapDigital di tahun 2023 yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital, antara lain Ketua Umum Relawan TIK Fajar Eri Dianto, Professional Public Speaker Chika Audhika, dan Senior Product Manager Anwar Sadat.

        Baca Juga: Jurus Cerdas agar Kebal Hoaks: Kritis dan Bijak Merespons Setiap Informasi di Media Sosial

        Di era yang serba digital sekarang ini, penyebaran informasi demikian mudah. Tak harus dengan media mainstream seperti televisi maupun media online, tapi juga saluran komunikasi seperti platform media sosial.

        Survei dari We Are Social dan HootSuit di awal 2023 mengungkapkan pengguna internet di Indonesia sudah mencapai 214 juta atau hampir 80 persen dari total penduduk. Akan tetapi, data BPS pada 2019 menyatakan, dari tiga subindeks dalam Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK) Indonesia, subindeks keahlian dengan skor paling rendah meskipun dari tahun ke tahun terus mengalami kenaikan. 

        Di tengah itu, terdapat pula tantangan budaya digital, seperti mengaburnya wawasan kebangsaan, menipisnya kesopanan dan kesantunan, dan berangsur-angsur hilangnya budaya Indonesia karena media digital justru jadi panggung budaya asing. Di mana nilai-nilai Pancasila harus menjadi panduan karakter warga digital. 

        "Berkurangnya toleransi dan penghargaan pada perbedaan serta menghilangnya batas-batas privasi juga terjadi di ranah digital," ungkap Senior Product Manager, Anwar Sadat saat menjadi narasumber kegiatan literasi digital #makincakapdigital 2023 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Senin (21/8/2023).

        Solusi dari tantangan tersebut, menurutnya, adalah pengetahuan dasar akan nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika agar masyarakat Indonesia menjadi pelaku digitalisasi yang berbudaya. 

        Namun, dari tantangan budaya tersebut, terdapat pula risiko hoaks yaitu penyebaran informasi yang salah hingga merusak reputasi, membawa konflik dan ketegangan. Orang juga akan kehilangan waktu dan sumber daya, karena saat menerima informasi kesulitan membedakan fakta.

        Baca Juga: Kerawanan Pemilu Disusupi Hoaks, Generasi Muda Harus Cek Kebenaran Berita

        Untuk itu sebagai pengguna digital yang cerdas, periksa kredibilitas nara sumber serta penerbit informasi. Verifikasi fakta dengan sumber lain melalui mesin pencarian informasi, gunakan pula nalar dan akal sehat sehingga jangan terpancing, serta jangan buru-buru untuk disebar dan diteruskan. 

        Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui Website literasidigital.id atau event.literasidigital.id, atau akun Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo dan Youtube Literasi Digital Kominfo.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: