Bila takut berlari, jangan sekali pun bermimpi memiliki kaki. Begitu pula bila tak bernyali melintasi tebing dan jurang, jangan pernah berimajinasi berdiri tegak di bentangan pegunungan. Maka, spirit Perik Sidua-dua tak dapat dirasakan kehadirannya saat duduk atau pun melangkah. Alangkah baiknya bersama berada pada jalan menurun dan mendaki pada tikungan tajam meliuk-liuk.
Di sana, bisa dinikmati hembusan angin yang membawa pada kisah-kisah Simbisa atau Guru Penawar yang mengolah rempah. Beberapa kali turun naik, berdiam, meluncur dan melesat lagi seperti grafik yang membentuk berbagai bangun ruang dan sudut pandang, perjalanan terus berlanjut.
Baca Juga: Indodax Short Film Festival 2023 Berhadiah Ratusan Juta, Sineas Tanah Air Siapkan Karya Terbaikmu!
Kali ini syuting gelombang 3 dihelat di lima lokasi: 1. Deleng Singkut, 2. Ria Foodcourt Berastagi, 3. Kafe Juma, Desa Kandibata, dekat Kineppen, Jl. Rakoetta Brahmana Km. 12, 4. Villa Tebu Manis Berastagi, 5. Kafe Sarune Kecamatan Simpang Empat yang dilaksanakan pada Sabtu dan Minggu 19 dan 20 Agustus 2023.
"Kalau kita tarik ke belakang, jarak antara Proses Casting dan Coaching 30 Desember 2022-15 Mei 2023), Tour The Karo Volcano Park (30 Desember 2022-30 Maret 2023), Konferensi Pers (1 Juni 2023), Syuting Film Gelombang 1 (2-4 Juni 2023), Syuting Film Gelombang 2 (15-17 Juni 2023) dengan Syuting Gelombang 3 (19-20 Agustus 2023) terpampang grafik proses penciptaan yang membutuhkan spirit para Perlanja Sira. Sebuah kesadaran untuk berkolaborasi energi, kesabaran, kesetiaan, mental yang kuat, cinta, kesiapan lahir batin proses perjalanan," kata Benson Kaban yang merupakan Produser Flim Layar Lebar Perik Sidua-dua ini, Kamis (24/8/2023).
Katanya, dalam proses ini: datang, pergi, dan bertahan menjadi sebuah keniscayaan. Ada yang tersisih, ada yang menyisihkan diri, ada yang mundur, ada yang menolak berjalan sesuai jalur yang ditentukan, ada yang hadir belakangan masuk barisan. Pergumulan yang membentuk tim saling menguatkan.
"Dalam perjalanan, ada beberapa agenda yang kami kelola untuk menemukan tim yang solid dan bersama-sama mencapai tujuan sampai akhir. Sebelum proses syuting dimulai, kami menguji kesatupaduan tim dengan Produksi Film Pendek Puteri Hijau, 18-20 Mei 2023 didukung penuh Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karo. Setelah mengevaluasi hasil Syuting Gelombang 1 dan 2 dari segala sisi, ada yang harus dikuatkan kembali," kisahnya.
Akhirnya, jelasnya, tim memfokuskan agenda Camping Coach Aktor dan Aktris Film di Perimbana Rest Area, Desa Paribun Kecamatan Barusjahe untuk bisa menampilkan Sinematografi Teater Perik Sidua-dua dalam Festival Bunga dan Buah di Taman Mejuah-juah Berastagi, 7-9 Juli 2023.
"Lalu Event Merdang Merdem Kuta Medan, 26-27 Juli 2023, Sinema Keliling dan Workshop Film di Festival Film Bulanan Lokus 6, 28-30 Juli 2023 yang kesemuanya kita kelola sebagai bekal untuk memperkuat pengetahuan, keterampilan, pengalaman dan kesolidan tim. Kombinasi belajar sambil bekerja yang intens. Proses yang terjadi dari Juni sampai Juli kami sebut sebagai Simulasi Produksi Film Perik Sidua-dua," ceritanya.
Lanjutnya, di lokasi itu, setelah Jilena dan Max berpadu, perjalanan Produksi Film Perik Sidua-dua makin kencang mencapai puncak Volcano Park. Lompatan-lompatan besar menundukkan tebing dan menyeberangi jurang intens dipacu. Sebuah upaya mengolaborasikan potensi spiritual, fisikal, dan intelektual dalam kerja-kerja kreatif.
"Kali ini, kami membawa kita semua menyaksikan pertemuan dua insan berbeda bangsa, budaya, dan cara bersikap di atas meja makan. Dua anak manusia yang tidak pernah sama cara pandang dan menciptakan persepsi ketika merespon objek-objek yang mereka temui. Pertemuan ini akan menjelaskan kepada kita tentang makna Karo Volcano Park dalam kehidupan orang-orang hulu menata pikiran, sikap, dan gaya bicara demi menjaga keharmonisan bentang alam hulu hilir di kehidupan manusia Sumatera," ujarnya.
Syuting Film Layar Lebar Perik Sidua-dua Gelombang 3 membuka sedikit tabir Jilena dan Max; sebuah perjalanan yang memanfaatkan kerasnya tebing dan curamnya jurang menjadi peluang dalam upaya menata masa depan dunia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: