FTX Ajukan Permohonan ke Galaxy Digital untuk Pulihkan Aset Kripto yang Bangkrut
Perusahaan manajemen aset digital milik Mike Novogratz, Galaxy Digital, nampaknya akan mengelola sisa aset kripto dari bursa kripto FTX yang bangkrut.
Dilansir dari Cointelegraph, Jumat (25/8/2023), pada 24 Agustus, perusahaan ini mengajukan permohonan ke Pengadilan Distrik Amerika Serikat wilayah Delaware untuk mendapatkan otorisasi dan persetujuan panduan penjualan aset digital yang berhasil dipulihkan selama proses kebangkrutan yang sedang berlangsung.
Dalam berkas pengajuan tersebut dijelaskan bahwa FTX berencana untuk mentransfer sekitar US$7 miliar (Rp107,09 triliun) dalam bentuk token kripto yang berhasil dipulihkan di bawah pengelolaan Galaxy Digital setelah bursa ini runtuh pada tahun 2022.
Baca Juga: Pengusaha Kripto Israel Dituntut Akibat Penipuan Proyek Kripto Senilai Rp4,42 Triliun
Dokumen tersebut juga menyebut FTX berencana untuk melakukan penjualan terhadap aset kripto dan token sahamnya melalui Galaxy Digital. Selanjutnya, diketahui akan ada "rencana manajemen dan monetisasi komprehensif" untuk aset kripto yang dimilikinya, yang bertujuan untuk mengurangi paparan terhadap volatilitas serta potensi pembayaran fiat kepada kreditur.
FTX berencana untuk tetap menggunakan Galaxy Digital sebagai penasihat investasi dengan mengandalkan pengetahuan dari perusahaan tersebut tentang pasar aset digital untuk membantu dalam memaksimalkan nilai portofolio tokennya.
Perusahaan ini mencatat beberapa manfaat potensial dari kemitraan ini, termasuk kemampuan untuk menjual asetnya secara anonim ke pasar dan mengurangi risiko manipulasi pasar.
"Demikian pula, debitur berharap bahwa keahlian penasihat investasi akan menjadi krusial dalam menilai waktu, tempat perdagangan, dan pihak lawan dari transaksi potensial."
FTX menjelaskan panduan investasi umum akan mengarah pada Galaxy Digital menjual berbagai aset kripto milik FTX di masa depan, serta bertanggung jawab untuk melindungi nilai Bitcoin dan Ether dengan melakukan lindung nilai sebelum adanya penjualan potensial.
FTX berencana untuk menjual aset kripto untuk fiat guna mengurangi paparan terhadap volatilitas pasar sambil memanfaatkan pasar lindung nilai yang cair untuk Bitcoin dan Ether guna mengurangi risiko fluktuasi harga yang tak terduga sebelum penjualan.
Dalam berkas pengajuannya, FTX juga merinci rencana untuk melakukan staking dan penjualan sebagian dari aset kriptonya melalui Galaxy Digital. Laporan tersebut juga menyebutkan mengenai DeFi (Keuangan Terdesentralisasi), di mana FTX menyatakan niatnya untuk melakukan staking pada beberapa kripto guna menghasilkan pendapatan yield pasif di bawah bimbingan Galaxy Digital.
Baca Juga: Lakukan Penipuan Kripto, Mantan Letnan DOC New Jersey Dituntut SEC AS
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ni Ketut Cahya Deta Saraswati
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: