Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bantu Sejahterakan Nelayan, Teten Masduki Resmikan SPBUN di Pekalongan

        Bantu Sejahterakan Nelayan, Teten Masduki Resmikan SPBUN di Pekalongan Kredit Foto: KemenKopUKM
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KemenKopUKM) bersama Kementerian BUMN melalui PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina Patra Niaga meresmikan SPBU Nelayan (SPBUN) di Pekalongan, Jawa Tengah.

        "Keberadaan SPBUN ini diharapkan menjadi bagian dari Program Solar untuk Koperasi (SOLUSI) Nelayan yang kini sedang dilakukan dalam piloting di lima lokasi dari target 59 lokasi pada tahun 2023," kata Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (MenKopUKM), Teten Masduki, dalam keterangannya, Rabu (30/8/2023).

        Baca Juga: Kemenkop-UKM Dorong UMKM Terhubung ke Pasar Dunia Melalui Akses Rantai Nilai Global

        Teten menjelaskan Program SOLUSI Nelayan menjadi salah satu upaya pemerintah dalam membantu menyejahterakan nelayan, dengan cara menyalurkan BBM bersubsidi secara tepat dengan harga normal.

        Selama ini, kata Teten, nelayan mendapatkan BBM dari para tengkulak dengan harga yang lebih mahal sehingga cukup membebani biaya produksi. Dengan membeli BBM bersubsidi melalui SPBUN, maka biaya produksi nelayan bisa terpangkas hingga 30 persen.

        "Nelayan tradisional itu 60 persen biaya produksi mereka adalah untuk membeli bahan bakar. Kalau mereka beli ke pengecer dengan harga yang lebih mahal maka hasilnya akan habis untuk beli bahan bakar sehingga sulit bagi mereka bisa sejahtera," ujar Teten.

        Lebih lanjut, ia mengatakan saat ini terdapat lima wilayah dari tujuh piloting SPBUN yang telah beroperasi, yaitu di Aceh dengan pembiayaan mandiri koperasi, Sumatra Utara dengan pembiayaan mandiri koperasi, Indramayu dengan pembiayaan mandiri koperasi, Nusa Tenggara Barat (NTB) melalui koperasi yang menggunakan skema pembiayaan LPDB, dan di Pekalongan dengan menggunakan skema pembiayaan PT Bank Syariah Indonesia Tbk. 

        "Roadmap kami hingga tahun 2025 nanti terbangun sebanyak 250 SPBUN melalui Program SOLUSI Nelayan," kata Menteri Teten.

        Khusus SPBUN di Pekalongan diharapkan akan menjangkau 143 anggota nelayan yang tergabung. Ke depan, ada potensi penambahan anggota sebanyak 250 nelayan yang akan bergabung dalam Koperasi Produsen Berkah Nelayan Samudra.

        Menteri Teten menambahkan, Program SOLUSI Nelayan menjadi salah satu strategi pemerintah untuk memastikan penyaluran BBM bersubsidi agar bisa tepat sasaran. Dengan semakin banyaknya SPBUN yang dibangun oleh koperasi dengan dukungan dari Kementerian BUMN dan PT Pertamina (Persero) maka diharapkan para nelayan dapat lebih mudah membeli BBM dengan harga normal. 

        Baca Juga: UMKM Indonesia Maju Pesat, Menkop Teten: Timor Leste Mau Belajar dari Kita

        Menurutnya, melalui Program SOLUSI Nelayan ini, lebih dari 113 ribu liter BBM telah tersalurkan untuk kebutuhan melaut dan mencari ikan bagi para nelayan. Tercatat saat ini lebih dari seribu transaksi di SPBUN program SOLUSI Nelayan sudah ter-capture dalam sistem Subsidi Tepat sehingga penyaluran BBM bersubsidi lebih transparan.

        Menteri Teten berharap koperasi sebagai pengelola SPBUN dapat memastikan pembeli solar bersubsidi merupakan anggota aktif koperasi sehingga dapat menghindari penyelewengan dari oknum yang mengatasnamakan nelayan. Dia juga berharap pengelola koperasi dapat membangun ekosistem yang lebih baik dengan menyediakan kebutuhan lain bagi para nelayan.

        "Kami juga sedang membangun ekosistem koperasi yang lebih baik di mana koperasi tidak hanya menjadi pengelola SPBUN tapi menjadi penyedia alat tangkap dan kebutuhan sehari-hari. Dengan begitu keuntungan yang didapat akan kembali dan dinikmati anggota koperasi," kata Menteri Teten.

        Sementara itu, Direktur Infrastruktur dan Logistik PT Pertamina (Persero), Alfian Nasution, mengapresiasi peran aktif dari KemenkopUKM dan Kementerian BUMN yang secara aktif turut membantu Perseroan dalam memastikan penyaluran BBM Bersubsidi agar tepat sasaran salah satunya melalui keberadaan SPBUN yang dikelola oleh koperasi. Melalui Program SOLUSI Nelayan ini, dia berharap nelayan tidak perlu lagi khawatir tidak mendapat alokasi BBM yang dibutuhkan.

        Baca Juga: UMKM Indonesia Maju Pesat, Menkop Teten: Timor Leste Mau Belajar dari Kita

        "Harapan kita program ini bisa menjadi jawaban bagi nelayan dan ini menjadi kontribusi dari Pertamina untuk mendekatkan BBM kepada nelayan, semoga program ini bisa dimanfaatkan dengan baik," ucap Alfian Nasutio.

        Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, menambahkan, pihaknya berkomitmen untuk menyalurkan BBM bagi nelayan dengan tepat sasaran dan tepat jumlah. Ditegaskan, pihaknya akan memastikan BBM yang disalurkan melalui SPBUN ini disalurkan secara tepat dimana pembelinya semua tercatat dalam Program Subsidi Tepat.

        "Jadi ada manfaat bersama, dengan SOLUSI Nelayan, nelayan dapat mengakses BBM jauh lebih mudah dan di satu sisi Pertamina Patra Niaga juga terbantu menyalurkan BBM tepat kepada nelayan yang membutuhkan," kata Riva Siahaan.

        Menanggapi peluncuran Program SOLUSI Nelayan di wilayahnya, Bupati Pekalongan Fadia Arafiq berterima kasih kepada KemenKopUKM, Kementerian BUMN, dan PT Pertamina (Persero) karena program tersebut menjadi salah satu solusi jitu untuk meningkatkan kesejahteraan para nelayan

        Dia berharap agar SPBUN dapat dibangun lebih masif lagi di wilayahnya karena masih banyak desa-desa yang masih sulit mendapatkan BBM bersubsidi dengan harga yang normal.

        "Terima kasih Pak Menteri dan Pertamina karena kami mendapat SPBUN untuk nelayan ini. Saya berharap SPBUN diperbanyak karena mayoritas penduduk kami bekerja sebagai nelayan sehingga kami sangat ingin agar kehidupan mereka bisa layak dan sejahtera," ujar Fadia.

        Baca Juga: Cerita Wulan Guritno di Komisi IV DPR: Miris Lihat Nelayan Miskin karena Tak Bisa Tangkap BBL

        Sementara itu, salah satu anggota Koperasi Produsen Berkah Nelayan Samudra Andi Irawan bersyukur dengan kehadiran SPBUN tersebut. Menurutnya keberadaan SPBUN ini bisa membantu para nelayan untuk memangkas biaya melautnya. Sebelumnya para nelayan harus membeli BBM solar bersubsidi dengan harga Rp9.000 hingga Rp10.000 per liter kini hanya cukup Rp6.800 per liter.

        "Nelayan sangat antusias sebab ini bisa memangkas biaya (produksi). Harapan kami, KemenkopUKM dan Pertamina bisa menghadirkan jumlah SPBUN hingga di tingkat kecamatan agar bisa memberbesar kuota BBM untuk nelayan," kata Andi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: