Ajak Pemuda Bangun Bangsa, PLN EPI Dorong Insinyur Muda Kembangkan Sistem Kelistrikan Indonesia
PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) mengajak anak muda bangsa untuk bisa memberikan kontribusi lebih dalam pembangunan. Saat ini tantangan transisi energi dan pembangunan negara perlu dijawab oleh para insinyur muda Indonesia.
Direktur Utama PLN EPI, Iwan Agung Firstantara, menjelaskan, dalam melakukan pertumbuhan ekonomi, tak lepas dari masifnya pembangunan. Peran insinyur menjadi sangat krusial pada pertumbuhan ekonomi. Untuk itu, Iwan menilai insinyur muda hari ini perlu memiliki jiwa kebangsaan yang tinggi serta menjalankan etika insinyur serta meningkatkan kemampuan diri.
Baca Juga: PLN EPI Akan Replikasi Kawasan Green Economy Kerakyatan di Beberapa Wilayah di Indonesia
"Insinyur memiliki peran penting dalam mengembangkan teknologi bersih yang dapat membantu menjaga kelestarian lingkungan," kata Iwan saat melakukan PLN Mengajar di Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
PLN EPI sendiri, kata Iwan, memiliki peran penting dalam menjaga rantai pasok energi bahan baku pembangkit. Praktik menjaga rantai pasok, tak lepas dari peran insinyur. Menjadi salah satu insinyur asal UGM, Iwan mendorong penuh keterlibatan anak muda untuk bisa membangun bangsa.
"PLN telah membentuk 4 Sub-holding salah satunya PLN EPI dengan peran utama sebagai penyedia energi primer untuk pemenuhan kebutuhan pembangkit tenaga listrik serta mengkonsolidasikan proses pengadaan & logistik, pencarian sumber energi primer, pengembangan ekosistem resilient dan rantai pasok yang kuat," tegas Iwan.
Iwan bercerita bahwa beberapa proyek PLN merupakan hasil besutan dirinya dan tim. Seperti misalnya mengembangkan teknologi PLTU Ultra Super Critical Jawa 7. Lewat latar belakang keilmuan, PLN mampu membuat PLTU yang efisien dan ramah lingkungan.
Proyek ini melibatkan lebih dari 3.000 tenaga kerja dengan lebih dari 20 perusahaan mitra dengan nilai investasi sebesar Rp27,5 Triliun.
PLTS Terapung Cirata juga salah satu buah karya terbaik. PLTS yang terpasang di Waduk Cirata, Purwakarta, Provinsi Jawa Barat ini merupakan proyek Independent Power Producer (IPP), kerja sama PT PJBI dan MASDAR (UAE), anak usaha dari Mubadala Investment Company, perusahaan investasi yang dimiliki oleh Pemerintah UAE. Dengan investasi senilai USD129 juta, PLTS terapung ini diproyeksikan memproduksi listrik sebesar 250 GWh/tahun.
Baca Juga: PLN EPI Pastikan Rantai Pasok Biomassa ke PLTU Aman Lewat Kerja Sama Pengolahan Limbah Sawit
Dengan potensi sumber daya alam yang melimpah di Indonesia, Iwan mengatakan masa depan ketahanan energi Indonesia berada di pundak para insinyur muda saat ini.
"Menjadi pribadi yang terus mau belajar dan memiliki nasionalisme yang tinggi penting dimiliki oleh insan muda saat ini. Masa depan bangsa ada di pundak generasi muda," tegas Iwan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas