Ditengah penurunan harga CPO pada semester I-2023 yang dipengaruhi oleh faktor cuaca atau El Nino, PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) di paruh pertama tahun ini masih berhasil mencetak laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp231,96 miliar.
Capain tersebut didorong oleh penjualan perseroan yang sebesar Rp2,8 triliun di enam bulan pertama 2023.
Tercatat, penjualan dari minyak kelapa sawit senilai Rp2,58 triliun, lalu penjualan tandan buah segar tercatat Rp30,53 miliar dan penjualan inti sawit sebesar Rp111,57 miliar. Sedangkan untuk penjualan kepada pihak ketiga tercatat minyak inti sawit terjual Rp133,06 miliar.
SSMS pun membukukan penerimaan kas dari pelanggan hingga Rp3,31 triliun atau naik 14,02 persen dari periode semester I-2022 yang hanya Rp2,90 triliun.
Sebelumnya, Hartono Jap CFO SSMS mengatakan dari sisi operasional, SSMS membidik pertumbuhan produksi CPO sekitar 20 persen untuk tahun 2023. Guna mencapai target tersebut, SSMS akan lebih memaksimalkan pemupukan dan juga peningkatan riset untuk potensial pembuahan.
Dengan begitu SSMS juga sedari awal tahun ini sudah mematok pertumbuhan pendapatan dan laba bersih sekitar 15 hingga 20 persen dengan kontribusi untuk semester kedua yang lebih dominan.
Sementara itu, SSMS mengantongi arus kas yang diperoleh dari aktivitas operasi yang sangat signifikan pertumbuhan.
Baca Juga: Jadi Penghasil Kelapa Sawit Terbesar di Dunia, Bagaimana Kinerja Keuangan Emiten Sawit di Indonesia?
SSMS membukukan penerimaan kas dari pelanggan hingga Rp3,31 triliun atau naik 14,02 persen dari periode semester I-2022 yang hanya Rp2,90 triliun.
Lalu perseroan juga mampu mengontrol pembayaran kas kepada pemasok yang turun menjadi Rp1,44 triliun dari sebelumnya Rp1,51 triliun.
Dengan torehan itu maka kas yang dihasilkan oleh Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) untuk periode semester I-2023 senilai Rp1,40 triliun atau naik 45,76 persen dibandingkan pada periode sama tahun 2022 yang senilai Rp960,62 miliar.
Melihat kondisi tersebut, Head Of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mematok target terdekat saham SSMS untuk saat ini adalah di resistance 1.280-1.300.
“Salah satu katalis utama untuk SSMS karena kecenderungan peningkatan harga CPO dalam satu bulan terakhir. Hal ini salah satunya dipicu oleh ekspektasi penurunan produksi CPO di tengah kondisi cuaca ekstrim El Nino saat ini,” ujarnya.
Di sisi lain, lanjut Valdy, ekonomi Indonesia sebagai salah satu konsumen tersebut CPO dan produk olahan CPO hingga saat ini masih baik. “Sehingga bisa menjaga tingginya demand dari Indonesia,” tutup Valdy.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: