Pemerintah Indonesia menyampaikan bahwa ASEAN adalah salah satu kawasan dengan pertumbuhan tercepat di dunia, dengan pasar yang berkembang dan populasi produktif. Oleh karena itu, Indonesia memiliki visi untuk mendorong pembangunan kawasan berkelanjutan melalui ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF).
“Indonesia mempunyai visi untuk mendorong pembangunan regional yang berkelanjutan melalui ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF). AIPF akan mengundang partisipasi publik, swasta, dan sektor global dalam berbagai proyek di kawasan yang mendukung infrastruktur ramah lingkungan dan rantai pasokan yang berketahanan, transformasi digital dan ekonomi kreatif, serta pembiayaan yang inovatif dan berkelanjutan,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dikutip Selasa (5/9/2023).
Baca Juga: KTT ASEAN Dijadikan Momentum Perangi Disinformasi, Begini Kata Nezar Patria
Airlangga menambahkan, kerja sama ASEAN tidak hanya mencakup upaya sektor publik. Upaya inklusif dan kolaboratif dari sektor swasta dalam berbagai agenda dan inisiatif ASEAN juga penting.
AIPF sendiri merupakan perwujudan dari ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) yang diadopsi oleh negara-negara anggota ASEAN pada tahun 2019.
Sementara, AOIP merupakan inisiatif yang bertujuan untuk memperkuat arsitektur regional yang berpusat pada ASEAN untuk memperkuat dan memberikan momentum dalam menghadapi tantangan dan merebut kawasan regional dan peluang global.
Dengan adanya AOIP diharapkan mampu mendorong dialog dan kerja sama dibandingkan persaingan antar negara Indo-Pasifik guna mendorong kemajuan dan kesejahteraan bersama.
Dalam konteks ini, dan sejalan dengan tema ASEAN 2023: “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”, Pemerintah Indonesia akan menyelenggarakan acara unggulan ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF): Implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific Forum (AOIP) di Hotel Mulia, Jakarta pada 5-6 September 2023.
Sebagai acara unggulan yang tidak terpisahkan dari KTT ASEAN ke-43, pembukaan AIPF akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo dan para pemimpin negara anggota ASEAN.
Baca Juga: Arsjad Rasjid Soal ASEAN: Kita Sudah Lampaui Negara Maju
“Acara dua hari ini juga akan dihadiri oleh para pemimpin dan perwakilan dari badan keuangan internasional dan organisasi internasional,” kata Wakil Menteri Luar Negeri RI Pahala Mansury, dalam kesempatan berbeda.
Dia menjelaskan, AIPF bertujuan untuk memperkuat kerja sama dan konektivitas antara negara-negara ASEAN dan mitra di kawasan Indo-Pasifik, menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan.
Tiga isu prioritas yang menjadi kepentingan bersama, yaitu infrastruktur hijau dan rantai pasokan yang berketahanan, transformasi digital dan ekonomi kreatif, serta pembiayaan berkelanjutan dan inovatif, akan menjadi tema utama dalam diskusi dan pameran proyek.
Baca Juga: ASEAN Diminta Lebih Banyak Investasi ke Teknologi dan Startup, Ini Efeknya!
Dalam acara tersebut akan ada pidato para kepala negara, diskusi panel, dan talkshow dengan pimpinan perusahaan/industri, pameran proyek, dan business match. AIPF mengundang para pemimpin pemerintah dan sektor swasta, perwakilan dari lembaga keuangan internasional (IFI), dan organisasi internasional.
Menteri BUMN Erick Thohir menambahkan, selaku penanggung jawab side event pada Keketuaan Indonesia ASEAN 2023, dirinya menyatakan, Pemerintah Indonesia telah melakukan persiapan sebaik mungkin untuk menjadi tuan rumah AIPF.
"AIPF merupakan inisiatif Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023 yang menjadi wadah bagi sektor swasta dan publik, termasuk BUMN, dari ASEAN dan mitra di Kawasan Indo-Pasifik untuk berdiskusi dan menghasilkan kerja sama bisnis yang inklusif, kolaboratif, dan konkrit," kata Erick.
Sejumlah pimpinan organisasi dan perusahaan yang akan menjadi pembicara dan panelis adalah dari World Economic Forum, ASEAN-BAC dan KADIN Indonesia, Maybank, Airbus, Aspen Medical, Forest Carbon Microsoft, Business Council Canada, European Investment Bank, Institute of Urusan Publik & Lingkungan, BP, Bank Investasi Infrastruktur Asia, Badan Perdagangan dan Pembangunan AS, Loca Laos, Aruna, dan Fairatmos.
Delapan BUMN yang akan terlibat dalam rangkaian acara tersebut adalah BRI, Pertamina, PLN, Bank Mandiri, BNI, MIND ID, Telkom Indonesia, dan InJourney. Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA), Standard Chartered, Google, Sun Cable, dan British Chamber of Commerce, juga akan terlibat aktif dalam rangkaian acara AIPF.
Baca Juga: ASEAN Kuat Ditopang Swasta hingga UMKM, Satu Dekade Ekonominya Konsisten Uptrend
“AIPF juga membawa momentum untuk menunjukkan peran strategis BUMN, dan memperluas kerja sama investasi pada proyek-proyek strategis BUMN demi kemajuan Indonesia dan memperkuat posisi ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi,” tandas Erick.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Aldi Ginastiar