Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        BI Kolab Bersama Pemerintahan Jokowi, Siap Dongkrak Transaksi Mata Uang Rupiah di Malaysia

        BI Kolab Bersama Pemerintahan Jokowi, Siap Dongkrak Transaksi Mata Uang Rupiah di Malaysia Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pemerintah Indonesia melalui KJRI Penang dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia di Singapura tengah berupaya menggenjot transaksi atau penerapan penggunaan mata uang Rupiah.

        Berdasarkan keterangan resmi dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, hal ini digalakkan seiring dengan semakin meningkatnya transaksi perdagangan di kawasan ASEAN dan fakta masih rendahnya penggunaan mata uang Iokal dalam perdagangan internasional Indonesia-Malaysia.

        Baca Juga: Mantap, Rupiah Hari Ini Kompak Menguat Atas Dolar AS dan Mata Uang Global!

        Acting Konsul Jenderal RI Penang, Kiki Tjahjo Kusprabowo menerangkan bahwa pada tahun 2022 terdapat sekitar 178.132 pasien asing yang mencari jasa pengobatan di RS Penang dan 90% dari jumlah tersebut adalah WNI. 

        "Perwakilan RI Penang menyambut baik kerangka kerjasama LCS Indonesia-Malaysia yang diyakini akan sangat membantu upaya kedua negara untuk peningkatan kerjasama ekonomi yang saling menguntungkan melalui penggunaan mata uang setempat," ungkapnya, dikutip dari keterangan resmi, Selasa (12/9/2023).

        Executive Analyst Kantor BI di Singapura, Bayu Dwi Atmanto lalu menambahkan, BI bersama dengan Gugus Tugas Nasional LCS terus menggencarkan sosialisasi kepada stakeholders yang dapat memanfaatkan kerangka LCS khususnya dengan Malaysia. 

        Sektor rumah sakit di Penang salah satunya dapat menjadi pengguna potensial LCS untuk transaksi perdagangan jasa mengingat tingginya jumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang menggunakan jasa kesehatan di berbagai rumah sakit di Penang. 

        Baca Juga: Nasib Nilai Tukar Rupiah Hari Ini: Terkoreksi atau Terapresiasi?

        "Untuk itu, meminta dukungan dari seluruh stakeholders di Malaysia terhadap aplikasi LCS Rupiah dan Ringgit dalam penerapan bisnis mereka," tukasnya.

        Selanjutnya, Direktur Eksekutif Penang Centre of Medical Tourism (PMED) Mary Ann menyampaikan bahwa periode Januari-Juli 2023, terdapat 53.841 pasien asal Indonesia yang berobat di Penang.

        Baca Juga: RUPTL PLN Terbaru, Ngegas Siap Tambah 60 GW EBT!

        Mary Ann menyambut baik inisiatif penggunaan Rupiah untuk memfasilitasi pembayaran jasa kesehatan di Penang karena pasien yang sakit tentu tidak mau repot mencari tempat penukaran uang (money changer) saat kebutuhan uang Ringgitnya sedikit.

        Kemudian, Assisten Direktur Departemen Pengembangan Pasar Keuangan BI, Ibu Puput menjelaskan bahwa kerjasama LCS Malaysia sudah dimulai sejak awal tahun 2018 yang ditandatangani dengan penandatangan MoU antara Bank Sentral Indonesia dengan Bank Sentral Malaysia dan Thailand.  

        Baca Juga: RUPSLB Rampung, Erajaya Swasembada Tunjuk Dua Direktur Baru dari Generasi Milenial

        "Saat ini Malaysia dan Jepang merupakan kontributor utama peningkatan transaksi LCS dengan Indonesia dengan nilai transaksi mencapai USD200 juta sehingga jumlah pemanfaatan LCS hingga Juli 2023 telah mencapai USD 3,8 miliar," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Alfida Rizky Febrianna
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: