Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bitnifex Sebut Dana Sebesar Rp84,5 Triliun Keluar dari Sektor Kripto pada Agustus 2023

        Bitnifex Sebut Dana Sebesar Rp84,5 Triliun Keluar dari Sektor Kripto pada Agustus 2023 Kredit Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bursa kripto Bitfinex merilis sebuah laporan yang menyebutkan bahwa pada Agustus 2023, terdapat arus keluar modal di industri kripto mencapai US$55 miliar (Rp84,5 triliun).

        Dikutip dari Cointelegraph, Jumat (15/9/2023), laporan tersebut ditulis berdasarkan analisis metrik nilai yang diwujudkan secara agregat, yang mengukur modal yang diwujudkan dari Bitcoin dan Ether dengan pasokan gabungan dari lima stablecoin teratas, yakni Tether, USD Coin, Binance USD, Dai, dan TrueUSD.

        "Penelitian mendalam dalam data mengungkapkan tren yang berlaku: pada awal Agustus, industri ini mulai mengalami arus keluar modal," catatan laporan tersebut.

        Baca Juga: Atas Alasan Bisnis, Genesis Resmi Tutup Layanan Perdagangan Aset Kripto

        Berdasarkan metrik ini, dana sebesar US$55 miliar (Rp845,1 triliun) telah mengalir keluar dari pasar kripto selama sebulan terakhir. Arus keluar modal tidak hanya memengaruhi Bitcoin, tetapi juga memengaruhi likuiditas Ether dan stablecoin.

        "Agustus adalah lilin bulanan merah terbesar untuk BTC sejak dasar pasar beruang terbentuk pada November 2022 dengan penurunan -11,29 persen menurut Data Bitfinex,” ujar bursa tersebut. 

        Analisis juga menunjukkan kembalinya volatilitas berbasis peristiwa, di mana peristiwa terisolasi dapat memiliki dampak lebih besar pada harga dan pergerakan pasar secara keseluruhan. Pada Agustus, dua peristiwa terisolasi memiliki dampak signifikan pada harga Bitcoin.

        Pada 17 Agustus, diketahui bahwa flash crash telah mengakibatkan penjualan lebih dari 11,4% untuk BTC. Demikian pula kemenangan sebagian Grayscale atas Securities and Exchange Commission (SEC) pada 29 Agustus mengakibatkan lonjakan harga sebesar 7,6% dalam waktu dua jam.

        "Kami percaya bahwa meskipun metrik volatilitas terus rendah, krisis likuiditas di pasar telah memungkinkan peristiwa terisolasi memiliki dampak lebih besar pada pergerakan pasar," kata Bitfinex.

        Catatan analisis tersebut mengungkap bahwa minat terbuka Bitcoin telah mengungguli pasar kripto karena meningkatnya minat institusi dan praktik wash trading di beberapa bursa. Kontrak berjangka dan opsi Ether telah mengalami penurunan signifikan pada tahun 2023 jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, menjadi US$14,3 miliar (Rp219,7 triliun) per hari, penurunan tajam hampir 50% dari rata-rata dua tahun.

        Baca Juga: Benarkah Tesla Akan Terima Pembayaran Bitcoin?

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ni Ketut Cahya Deta Saraswati
        Editor: Rosmayanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: