Perdana Menteri (PM) Tiongkok Li Qiang mengatakan, Indonesia dan Tiongkok perlu dibangun akademi fokasi Tiongkok-Asean. Hal ini disampaikan Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin dalam kunjungan kerjanya ke Tiongkok Sabtu lalu.
Dalam pertemuan tersebut, fokus bahasan antara kedua tokoh itu adalah memperdalam dan memperluas hubungan antara kedua negara yang selama ini memang sudah berjalan baik, utamanya kerja sama di bidang ekonomi dan pendidikan. Wapres menekankan pembicaraan pada tiga hal penting.
Pertama, soal perdagangan di berbagai bidang yanh selama ini sudah berjalan agar diperluas lagi.
Kedua, Wapres juga berharap agar China berinvestasi di industri halal di Indonesia, karena selama ini banyak industri halal China yg meminta sertifikasi halal ke Indonesia dan hasilnya diekspor ke Indonesia dan negara lain.
Ketiga, hubungan people to people mesti ditingkatkan antar kedua negara sebagau landasan untuk kepentingan pendidikan dan vokasi, pariwisata, serta sektor lainnya di kedua negara.
Baca Juga: Kenalkan Produk Indonesia di Tiongkok, Wapres Resmikan Paviliun Komoditas Indonesia di CAEXPO 2023
PM China menyambut baik gagasan Wapres Ma’ruf Amin untuk memperluas dan memperdalam hubungan antar kedua negara. Bahkan, Li Qiang memuji Indonesia sebagai negara teladan di Asean dalam konteks membangun kerja sama hubungan antara dua negara.
Hal itu tak lepas dari hubungan kedua pimpinan nasional masing-masing, yaitu Presiden Xi Jinping dan Presiden Joko Widodo, yang selama ini telah menjalin hubungan bilateral dengan sangat baik.
PM Li Qiang juga mengusulkan untuk dibangun Akademi Vokasi Tiongkok Asean, adapun Indonesia akan menjadi perioritas pertama untuk membangun akademi tersebut.
Banyak hal yang disampaikan perdana menteri dalam kesempatan pertemuan tersebut, antara lain harapannya agar Wapres berkunjung ke komunitas muslim yg ada di China. Pertemuan antara kedua pemimpin itu diakhiri dengan makan malam bersama.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: