Hampton Square Jawab Kebutuhan Pasar: Buktikan Kekuatan Paramount Land Kembangkan Kawasan Komersial
Puluhan tahun silam, Gading Serpong hanyalah kawasan lahan kosong yang terletak di Kelapa Dua, Tangerang, Banten dan belum banyak dihuni oleh masyarakat. Siapa sangka, Gading Serpong kini telah menjelma sebagai kawasan emas properti yang bernilai ekonomi tinggi dan banyak diminati masyarakat.
Eksistensi Gading Serpong makin diakui sejak dilakukan pembangunan kawasan komersial yang membuatnya tak hanya menjadi kawasan penyangga Jakarta, tetapi juga berkembang menjadi kota mandiri.
Pembangunan Kota Gading Serpong mengalami perkembangan pesat selama hampir tiga dekade terakhir hingga kini menjadi salah satu kawasan terpadu paling bergengsi di Indonesia. Terlebih lagi, sejak Paramount Land ikut bergabung mengembangkan kawasan Gading Serpong sekira tahun 2006 lalu. Perusahaan real estate ternama di Indonesia ini mampu menyulap lahan tidur seluas 1.000 hektare menjadi perumahan mewah, ruko, hotel, pusat perbelanjaan, hingga pusat bisnis.
Baca Juga: Paramount Land Hadirkan Beragam Produk Properti Unggulan Melalui ‘Paramount EazyHome’ 2023
Sejalan dengan pengembangan yang kian masif, kawasan Gading Serpong telah menjadi magnet tersendiri bagi masyarakat. Terbukti, hingga saat ini kawasan Gading Serpong telah dihuni oleh 10.000 kepala keluarga (KK).
Mengingat lokasinya yang dekat dengan Ibu Kota Jakarta, Kota Gading Serpong merupakan alternatif terbaik bagi masyarakat, bukan hanya untuk tempat tinggal, melainkan juga lokasi berbisnis.
Dibandingkan dengan kawasan lain di barat Jakarta, Kota Gading Serpong merupakan kawasan paling strategis karena berada di tengah-tengah pengembangan kawasan besar lainnya, mulai dari Alam Sutera, BSD City, hingga Karawaci.
Kota Gading Serpong makin bernilai ekonomi berkat pembangunan aksesibilitas yang tinggi dengan pilihan moda transportasi yang beragam dan terintegrasi. Berbagai kebutuhan masyarakat pun terfasilitasi Kota Gading Serpong, seperti infrastruktur, fasilitas kota, sarana dan prasarana, serta bangunan residensial dan komersial.
Seperti disebutkan sebelumnya, Kota Gading Serpong juga menjadi alternatif berbisnis yang ideal. Pasalnya, Kota Gading Serpong juga merupakan bagian dari Central Business District (CBD) Tangerang Raya. Pusat kuliner, pusat bisnis, perkantoran, hingga pusat hiburan sudah saling terintegrasi di Kota Gading Serpong.
Konektivitas dan aksesibilitas yang tinggi antara Kota Gading Serpong dan kawasan lainnya di Tangerang Raya dan Jabodetabek membuat kawasan Kota Gading Serpong makin terbuka. Hal itu pun berdampak positif terhadap perekonomian Tangerang yang tumbuh lebih cepat.
Menyadari hal tersebut, Paramount Land sebagai pengembang kawasan Gading Serpong telah membentuk ekosistem bisnis melalui pengembangan kawasan komersial dalam beragam bentuk, seperti commercial strip, business loft, shophouses, dan lainnya. Dengan pengalaman yang dimiliki, Paramount Land mampu menghadirkan CBD yang tersebar di kawasan Gading Serpong, beberapa di antaranya adalah Pisa Grande dan Maggiore di sisi selatan Gading Serpong.
Didukung oleh pengembangan fasilitas dan infrastruktur yang terintegrasi, Gading Serpong pun telah menjelma sebagai kawasan elit di Indonesia. Bahkan, Pengamat bisnis properti dan Direktur Eksekutif Pusat Studi Properti Indonesia (PSPI), Panangian Simanungkalit, menilai bahwa kawasan Serpong dan Gading Serpong menjelma sebagai prototipe kota baru masa depan. Hal itu mempertimbangkan konsep pengembangan yang baik, fasilitas yang lengkap, dan berbagai inovasi baru yang menjawab kebutuhan masa depan.
"Gading Serpong tidak jauh berbeda dengan Jakarta. Fasilitas untuk kaum urban tersaji lengkap. Gading Serpong dirancang bagus dan tertata dengan infrastruktur memadai," ungkapnya dalam diskusi media pada Juli 2023 lalu.
Gading Serpong yang terus bersolek membuat harga tanah dan properti di kawasan tersebut melejit ke angka belasan juta rupiah per meter persegi. Diketahui, harga lahan di berbagai klaster hunian di Gading Serpong saat ini berkisar Rp12 juta hingga Rp20 juta per meter persegi. Sementara itu, harga lahan komersial ditawarkan mulai dari Rp20 juta hingga Rp40 juta per meter persegi.
Country Manager Rumah.com, Marine Novita, menyampaikan bahwa tren harga properti di Tangerang, termasuk Gading Serpong mengalami kenaikan dalam tiga tahun terakhir sebesar 24,5% pada Q3 2022 lalu.
"Penyebab kenaikan harga tanah di Gading Serpong terjadi karena beberapa hal, mulai dari inflasi atau ketersediaan tanah yang tidak pernah naik, sementara jumlah penduduk terus bertambah," tegasnya dalam keterangan tertulis beberapa waktu lalu.
Menjawab Kebutuhan Masyarakat Atas Produk Komersial di Gading Serpong
Meningkatnya populasi di kawasan Gading Serpong mendorong peningkatan kebutuhan masyarakat atas produk komersial. Presiden Direktur Paramount Land, Muhammad Nawawi, mengamini bahwa jumlah penduduk yang makin banyak membuat pembangunan kawasan Gading Serpong makin masif.
Nawawi mengatakan, kawasan Gading Serpong pun mulai terbuka untuk orang luar, yakni mereka yang tidak tinggal di kawasan tersebut, tetapi membuka usaha di Gading Serpong, "Sehingga tingkat usaha di dalam kawasan Gading Serpong cukup tinggi. Ini fenomena yang terjadi."
Ia menambahkan, saat ini wilayah Gading Serpong sudah ada yang dihuni oleh generasi ketiga. Ada lebih dari 10.000 KK yang menempati ribuan unit rumah di kawasan Gading Serpong. Mereka, lanjut Nawawi, awalnya datang ke Gading Serpong ketika masih lajang hingga kemudian menikah dan memiliki anak.
"Anaknya tumbuh dewasa lalu menikah dan membuka usaha di Gading Serpong," katanya lagi.
Peningkatan populasi yang selaras dengan peningkatan permintaan produk komersial tersebut mendorong Paramount Land untuk menghadirkan produk komersial yang menjawab kebutuhan masyarakat. Kapabilitas Paramount Land dalam mengembangkan kawasan komersial tidak perlu diragukan lagi.
Paramount Land sendiri memiliki tiga kunci utama dalam pengembangan kawasan komersial, yakni memetakan perencanaan hingga 5, 10 tahun ke depan untuk long-term sustainable business, membangun captive market, dan mengembangkan konsep komersial yang tepat sesuai kebutuhan masyarakat saat ini.
"Kami telah memetakan perencanaan hingga lima, sepuluh tahun ke depan untuk long-term sustainable business, membangun captive market, dna mengembangkan konsep komersial yang tepat sesuai kebutuhan masyarakat saat ini," tegas Nawawi belum lama ini.
Baca Juga: Airlangga Klaim Indonesia Jadi Tujuan Investasi Properti Terbaik di Dunia
Hampton Square Manhattan District
Manhattan District merupakan salah satu produk komersial yang dikembangkan oleh Paramount Land untuk menjawab kebutuhan masyarakat di kawasan Gading Serpong. Manhattan District dikembangkan sebagai kawasan bisnis dan komersial seluas 22 hektare yang diperkenalkan pada akhir tahun 2021 lalu dengan konsep multi-experiences sesuai kebutuhan masyarakat masa kini.
Manhattan District menjadi area komersial street level yang mengintegrasikan ruang indoor dan outdoor guna menunjang kebutuhan dan gaya hidup masyarakat serta memberi pengalaman baru bagi pengunjung. Terdapat dua zona dalam Manhattan District, yakni Lifestyle Hub 1 dan Lifestyle Hub 2 yang akan diisi oleh 7 Big Thematic Anchors yang meliputi gadget dan technology, hobby, sport, culinary, automotive, entertainment, dan fashion.
Manhattan District juga dilengkapi dengan thematic square, business loft, thematic shophouses, dan festive garden, dikelilingi oleh pedestrian walk yang menghubungkan zona satu dan lainnya, serta memberikan akses ke ruang terbuka. Produk pertama untuk Manhattan District ini ialah Madison Grande, adalah ruko mixed-use yang mendapatkan antusiasme tinggi baik dari masyarakat maupun pebisnis yang bergabung bahkan sejak sebelum penjualan perdana.
Hampton Avenue menjadi produk kedua yang diluncurkan di Manhattan District, yakni area komersial berkonsep one-stop-shopping yang terbagi menjadi 4 area, yaitu Hampton Avenue, Hampton Square, Hampton Walk, dan Hampton Promenade.
Salah satu produk unggulan di Manhattan District ialah Hampton Square. Hampton Square menjadi destinasi baru yang ditujukan bagi kaum urban, baik penghuni maupun pengunjung Kota Gading Serpong, berkonsep semi-outdoor seluas 2 hektare yang diperuntukkan sebagai tenant puller dan entertainment area.
Hampton Square akan dilengkapi dengan Open Concept Lifestyle Mall di Hampton Square akan dikelola oleh BLVEPRINT Destinations dan siap melakukan soft launching pada Desember 2024. Anchor tenant juga akan dihadirkan sebagai crowd puller, yang pertama adalah Black Owl sebagai destinasi dining & entertainment terpopuler di Jakarta dan akan soft opening Mei 2024.
Tak sampai di sana, Paramount Land juga akan menghadirkan berbagai destinasi lain, mulai dari kafe, kuliner, taman pet-friendly, taman bermain anak, toko berkonsep, fasilitas penunjang gaya hidup aktif, dan pusat perbelanjaan dengan suasana lingkungan yang nyaman dan cantik. Hampton Square memiliki lokasi yang strategis dan mendukung pertumbuhan ekosistem bisnis jangka panjang.
Pengamat properti dan CEO Indonesia Property Watch, Ali Tranghanda, menilai bahwa kehadiran Hampton Square didukung oleh potensi pasar komersial di kawasan Gading Serpong. Terlebih lagi, Paramount dinilai memiliki posisi yang kuat di pasar komersial sehingga produk tersebut dapat menjawab kebutuhan pasar saat ini.
"Potensi pasar komersial di Gading Serpong sangat besar, terlihat juga dari tingkat okupansi dan ramainya komersial. Paramount sangat kuat di pasar komersial dan munculnya Hampton Square menjawab permintaan komersial yang tinggi," ungkap Ali Tranghanda melalui wawancara tertulis pada Senin, 25 September 2023.
Inovasi produk tak henti-hentinya dilakukan oleh Paramount Land. Masih menjadi bagian dari pengembangan Manhattan District, Paramount Land menghadirkan Hampton Avenue Studio Loft sebagai bangunan komersial terbaru di Kota Gading Serpong dengan konsep Modern Luxury Style.
Hampton Avenue Studio Loft yang terletak di Jalan Main Boulevard ROW 30 terkoneksi langsung dengan akses jalan jalan baru penghubung Gading Serpong dan BSD yang akan beroperasi mulai Maret 2024 mendatang. Akses tersebut nantinya akan memudahkan pengunjung untuk mengakses area ini dari Tol Jakarta-Merak, Tol Serpong-Balaraja, dan Tol JORR W2 ruas TB Simatupang.
Hampton Avenue Studio Loft juga terkoneksi dengan area komersial lainnya, seperti Hampton Square, Hampton Avenue, Hampton Promenade, dan Madison Grande.
"Gading Serpong tidak hanya menjadi New Economic Hub dan residensial premium, tapi juga salah satu destinasi populer bagi masyarakat luas yang berasal dari Jabodetabek, hingga kota lainnya. Tingginya kebutuhan masyarakat akan fasilitas komersial dan bisnis ini melatarbelakangi Paramount Land untuk mengembangkan Manhattan District," ungkap Nawawi dalam acara pengenalan produk beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Segmen Milenial jadi Pasar Paling Gurih Buat Sektor Properti
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: