Hadiri Pengukuhan KDEKS Provinsi Sulawesi Tengah, Wapres: Masa Kita Kalah dengan Brasil!
Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) memiliki peran penting sebagai katalisator pengembangan ekosistem syariah di daerah. Oleh karena itu, peran penting ini perlu terus ditingkatkan agar kontribusi KDEKS dalam pengembangan ekosistem syariah yang mengutamakan potensi unggulan daerah dapat berjalan secara berkelanjutan.
Pasalnya, kata Wapres Indonesia dengan jumlah penduduk Muslim terbanyak, sudah semestinya tidak hanya sebagai konsumen tetapi produsen.
“Karena itu kita ingin mengembangkan industri halal ini dengan tidak hanya menjadi konsumen halal tetapi industri halal produk halalnya sangat rendah. Karena itu, Indonesia ingin menjadi produsen halal terbesar di dunia, masa kita kalah dengan Brasil yang muslimnya minoritas," ujar Kiai Ma'ruf saat mengukuhkan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Provinsi Sulawesi Tengah, Selasa (3/10/2023).
Baca Juga: Rakor P2DD, Wapres Dorong Pertumbuhan Ekonomi Melalui Digitalisasi Daerah
Wapres mengatakan ekonomi dan keuangan syariah saat ini bersifat inklusif yakni bukan hanya untuk orang Islam saja tetapi juga bisa digunakan orang-orang non-Islam. Menurutnya produk-produk halal kini tidak hanya diminati negara dengan mayoritas muslim saja tetapi negara minoritas.
"Bahkan, seperti negara China itu mereka menjadi eksportir produk-produk halal yang cukup besar dansertifikasi halal di China itu berjalan dan ada wakil kita disana yang melakukan upaya proses sertifikasi halal dan juga wisata halal di sana juga berkembang karena tau banyak orang Islam berwisata," tuturnya.
Wapres juga menyinggung di Korea dan Jepang, industri kosmetiknya juga memiliki sertifikat halal. Untuk itu, pemerintah sangat berkomitmen untuk membangun, karena selain kewajiban juga ekonomi syariah di tingkat nasional, Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS).
“Untuk di daerah, maka dibentuklah Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS), yang sudah terbangun di 22 provinsi dan hari ini di Sulawesi Tengah, ungkapnya.
Untuk mengembangkan potensi unggulan ekonomi syariah di daerah, Wapres menyampaikan tiga pesan penting. “Pertama, gali dan kembangkan beragam potensi unggulan ekonomi syariah yang dapat menjadi pertumbuhan wilayah,” ucap Wapres.
Lebih lanjut Wapres menyampaikan, keunggulan daerah ini tidak hanya berpusat pada sumber daya pangan saja. Khususnya di Sulawesi Tengah, sumber daya lokal, seperti ; mineral, kelautan dan pariwisata juga harus dimanfaatkan dengan memperhatikan keberlanjutan sumber daya tersebut. Dengan demikian, diperlukan program kerja yang terstruktur baik langkah dan targetnya agar dapat dilaksanakan dengan baik.
“Kedua, susun program yang komprehensif dan terstruktur dan diimplementasikan dengan baik,” papar Wapres.
Program ini, tambahnya, selain untuk mengembangkan ekosistem syariah juga harus memberikan sumbangsih nyata dalam beragam persoalan pembangunan, seperti pengentasan kemiskinan ekstrem dan pembangunan daerah tertinggal di wilayah setempat.
“Ketiga, pastikan keberlanjutan agenda pengembangan ekonomi dan keuangan syariah dengan memasukkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Sulawesi Tengah,” tutur Wapres.
Wapres menilai, hal ini menjadi penting agar program yang telah disusun dapat berkelanjutan, walaupun terdapat pergantian pemimpin daerah di masa depan.
Menutup sambutannya, Wapres menekankan, apabila seluruh langkah di atas dijalankan dengan baik, ia yakin ekonomi dan keuangan syariah akan semakin berkembang di wilayah Sulawesi Tengah dan manfaatnya akan dirasakan oleh seluruh masyarakat secara inklusif.
Baca Juga: Perkuat Ekosistem Syariah Berbasis Digital, Maruf Amin Tekankan Empat Poin Penting
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: