Pemerintah tengah berupaya agar implementasi bioavtur dapat segera terealisasi guna mendorong porsi pemanfaatan energi terbarukan berbasis bahan bakar nabati (BBN) terus meningkat.
Sekretaris Direktorat Jenderal EBTKE Kementerian ESDM, Sahid Junaidi mengatakan, pada tahun 2022, dari total capaian bauran EBT sebesar 12,3%, pemanfaatan BBN secara nasional mencapai 4,23% melalui program mandatori B30.
Sahid menyebut, saat ini program mandatori BBN untuk sektor aviasi belum berjalan dengan baik. Sampai saat ini kita belum benar-benar melakukan implementasi bioavtur.
Baca Juga: Kementerian ESDM Fokus Tingkatkan Elektrifikasi di Remote Area
"Oleh karena itu, langkah yang kita lakukan sekarang adalah upaya agar implementasi tersebut segera direalisasikan,” ujar Sahid dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (6/10/2023).
Sahid mengatakan, proses panjang upaya pemerintah bersama dengan para pemangku kepentingan dalam mewujudkan program pemanfaatan bioavtur ini. Pada tahun 2021, bahan bakar dengan campuran 2,4 bioavtur berbasis sawit (Bahan Bakar J2,4) berhasil diujiterbangkan di pesawat teregistrasi militer milik PT Dirgantara Indonesia, yaitu CN235-200 FTB.
Selanjutnya, pada pertengahan tahun 2022, Kementerian ESDM melalui Direktorat Jenderal EBTKE menggandeng Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan untuk membuat kesepakatan bersama tentang pemanfaatan EBT serta penerapan konservasi energi secara berkelanjutan pada bidang penerbangan.
Akhirnya pada tahun 2023 ini, direncanakan rangkaian pengujian J2,4 yang akan dilakukan di pesawat komersial. Sebelumnya telah dilaksanakan Pengujian Statis (Test Cell) Bioavtur J2,4 pada 26 Juli 2023.
“Kali ini kita melaksanakan puncak dari rangkaian pengujian, yaitu ground run dan flight test, meski sebelumnya mengalami keterlambatan. Rangkaian uji kali ini yaitu ground run dan flight test bertujuan untuk evaluasi performa bahan bakar bioavtur J2,4 pada pesawat Boeing milik Garuda, di mana hasil dari pengujian ini merupakan faktor penentu dalam implementasi bioavtur di Indonesia,” ucapnya.
Dengan keberhasilan ini, ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh pemangku kepentingan atas terlaksananya pengujian ini dan mengharapkan dukungan penuh semua pihak apabila implementasi bioavtur nantinya dapat terealisasi.
“Kami berharap para pemangku kepentingan terus memberikan kontribusi dalam pengembangan BBN dan EBT secara umum. Dan juga kontribusi dan masukan serta pengawalan rencana pelaksanaan implementasi bioavtur, sehingga implementasi bioavtur nantinya jika diterapkan dapat diterima semua pihak,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengungkapkan pelaksanaan Ground Run dan Flight Test Bioavtur J2,4 merupakan tahapan pertama dalam pengembangan penggunaan Sustainability Aviation Fuel (SAF).
Hasil uji ini dapat menjadi optimisme bersama untuk merealisasikan mimpi besar mewujudkan pemanfaatan energi bersih pada ekosistem aviasi di Indonesia.
“Pada hari ini kita masuk pada tahapan selanjutnya, yaitu menyaksikan penggunaan bioavtur melalui uji terbang atau flight test menggunakan pesawat Garuda Indonesia. Uji terbang akan dilakukan di sekitar area Pelabuhan Ratu selama kurun waktu satu jam,” ungkap Irfan.
Irfan menjelaskan, sebelum dilakukan uji terbang, pihaknya telah menyelesaikan tahapan ground run test pada mesin pesawat Boeing 737-800 NG dengan nomor registrasi PKGFX.
Tes tersebut dilakukan untuk mengukur sejauh mana kinerja mesin dapat beroperasi maksimal, dan tahapan tersebut berhasil diselesaikan dengan baik. Uji ground run tersebut diawaki oleh Yuhana sebagai Run Up Performer dan Thomas sebagai Run Up Observer.
Kegiatan pada hari ini, lanjutnya, merupakan milestone yang telah ditunggu-tunggu. Selanjutnya pada beberapa pekan ke depan, Garuda Indonesia akan mengumumkan pada publik tentang kesiapan maskapainya untuk mengimplementasikan konsep SAF dalam penerbangan komersialnya.
“Jika semuanya lancar, tentu saja kita berharap implementasi SAF dalam pesawat komersial dapat dilakukan dengan penuh keyakinan tanpa kekhawatiran apa pun karena semua tahapan sudah dilakukan dengan sabaik-baiknya,” pungkas Irfan.
Baca Juga: Sukseskan Transisi Energi, Infrastruktur Kelistrikan Terintegrasi Siap Dimaksimalkan PLN
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: