Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Good Doctor Amankan Pendanaan Rp156 Miliar untuk Fokuskan Usaha di Indonesia

        Good Doctor Amankan Pendanaan Rp156 Miliar untuk Fokuskan Usaha di Indonesia Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Perusahaan rintisan (startup) berbasis teknologi kesehatan (healthtech) di bawah naungan Grab, Good Doctor akhirnya memfokuskan usahanya secara penuh di Indonesia, setelah menghentikan operasional bisnisnya di Thailand pada Februari lalu.

        Dilansir dari Tech in Asia pada Senin (9/10/2023), ketika diwawancarai Tech in Asia melalui email, CEO Good Doctor, Danu Wicaksana mengatakan bahwa perusahaan tersebut telah mendapatkan sambutan baik di Indonesia, dan beroperasi dengan baik sebagai aplikasi mandiri Good Doctor maupun sebagai bagian dari GrabHealth.

        Hingga saat ini, Good Doctor telah mengamankan pendanaan dari MDI Ventures dan Grab sebesar US$10 juta (Rp156 miliar) di tahap pendanaan Seri A. Grab merupakan investor yang sebelumnya pernah berinvestasi di perusahaan tersebut.

        Baca Juga: Startup Ula Bekingan Jeff Bezos Lakukan PHK, Kini Alihkan Fokus Bisnis

        Melalui keterangan resminya, dari pendanaan tersebut, Good Doctor tidak lagi menjadi perusahaan patungan antara Grab, SoftBank Vision Fund, dan Ping An, perusahaan modal ventura asal China yang dibentuk pada tahun 2018. Sebagai gantinya, dua investor pertama, yakni Grab dan Softbank Vision Fund, akan menjadi pemegang saham minoritas bersama dengan MDI Ventures, sementara Ping An akan keluar.

        Ketika operasional bisnisnya dengan GrabHealth bertujuan untuk menyasar konsumen akhir, aplikasi Good Doctor justru berfokus untuk melayani perusahaan.

        Kini, Good Doctor telah bermitra dengan lebih dari 2.500 dokter dan 4.500 apotek, rumah sakit, klinik, dan laboratorium kesehatan resmi. Kliennya mencakup lebih dari 2.500 perusahaan di Indonesia, dengan jumlah pengguna mencapai 15 juta untuk segmen bisnis ke bisnis (B2B) dan bisnis ke pelanggan (B2C).

        Danu menambahkan, Good Doctor juga ingin masuk ke segmen bisnis ke pemerintah (business-to-government). Alasannya, pihaknya perlu memasukkan layanan telehealth ke dalam program asuransi kesehatan di Indonesia, yakni BPJS Kesehatan.

        Startup ini akan menggunakan modal baru untuk berekspansi ke seluruh Indonesia dengan misi menyediakan satu dokter untuk setiap keluarga. Good Doctor memiliki tujuan untuk mencapai profitabilitas dalam 18 bulan ke depan.

        Baca Juga: Aplikasi Preventive Health Fita Dorong Perubahan Gaya Hidup Sehat di Indonesia

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Nadia Khadijah Putri
        Editor: Rosmayanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: