Kembali terjadi kehebohan di jagad maya tentang air minum galon kemasan sekali pakai yang gosong akibat panas ektrim.
Kejadian itu langsung jadi perbincangan di media sosial.
Seperti yang diutas oleh warganet yang memiliki akun ‘jaya forniture’ dengan username @yuser006jayaforniture pada postingannya di TikTok menceritakan bahwa dia kebetulan lewat dari sebuah tempat dan melihat ada yang terbakar di tempat tersebut.
Penasaran dengan apa yang terbakar tersebut, warganet itu pun berusaha untuk mengamatinya lebih dekat. Ternyata, dia melihat ada kemasan galon sekali pakai yang masih berisi air diletakkan di tanah yang banyak serbuk kayu dalam kondisi terkena sinar matahari langsung, sehingga mengakibatkan galon gosong dan mengeluarkan asap.
"Coy, saya perhatikan penyebab kebakaran itu air galon mu itu lho. Kan ini ada airnya. Nah, kena panas. Ini yang kebakar pas bagian bawahnya. Untung saya pas lewat dan melihatnya sehingga tidak sampai terjadi kebakaran,” cuit warganet tersebut dengan menggunakan bahasa Jawa dalam video yang dipostingnya saat itu.
Sontak, postingan tersebut mendapat perhatian dari lebih dari 1,5 juta warganet lainnya. Lebih dari 1.400 warganet terlihat mengomentari postingan video itu.
Akun bernama BABANAMI dalam cuitannya mengatakan,”Bukannya air kemasan sekali pakai gak boleh kena matahari langsung,” katanya. Kisah136 berkomentar,”Secara ilmu fisika air dlm botol jadi kayak kaca pembesar.”
Sementara akun bernama Something mengatakan,”Itu cahaya mataharinya nimbus galonnya jadi kek kaca pembesar gitu nggak sih, perhatiin deh.” Akun Adi Bebeku juga berkomentar,”Kalau terkena sinar langsung, semua galon (botol bening) pasti menyebabkan pemusatan titik sinar (seperti kaca pembesar),” cuitnya. Akun bernama Dani dengan ketus mengatakan,”Bener banget, (galon sekali pakai) meresahkan.”
Video ini juga di posting ulang oleh akun Instagram reel dengan username @fyifact dan langsung disukai lebih dari 11 ribu warganet.
Sementara itu pakar polimer dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Ahmad Zainal Abidin mengingatkan bahaya yang terjadi bagi kesehatan para konsumen yang meminum air dari kemasan galon yang gosong tersebut.
"Kalau sudah sampai gosong, itu pertanda sudah terjadi degradasi kimia pada kemasan galon sekali pakai tersebut. Sedang jika meleleh saja, ikatan fisiknya sudah putus. Ini berbahaya sekali bagi kesehatan konsumen yang meminum air dari kemasan galon tersebut,” ujarnya.
Dia mengatakan, galon sekali pakai ini berbahan plastik PET yang sangat beresiko jika terkena sinar matahari. Menurutnya, hal itu karena galon jenis ini memiliki temperatur transisi gelas (Tg) yang sangat rendah, yaitu pada suhu 80 derajat celcius.
"Karenanya, pada temperatur yang cuma 80 derajat celcius, galon PET sudah rontok kekuatannya. Dengan demikian, galon berbahan plastik PET akan lebih berisiko jika terkena sinar matahari,” ujarnya
"Kalau sampai gosong itu bisa saja terjadi karena ketahanan plastik PET memang rendah jauh lebih rendah dibanding polikarbonat. Ya, ini mungkin jadi peringatan juga bagi masyarakat lainnya untuk memperhatikan cara memperlakukan keamanan dari kemasan itu. Apalagi pada musim kemarau yang cuacanya memang sangat panas saat ini,” tukasnya.
Zainal mengingatkan agar masyarakat tidak lagi menggunakan air dari kemasan galon yang kemasannya sudah gosong tersebut.
"Kemasan galon gosong itu akan membahayakan jika airnya dikonsumsi. Galon sekali pakai kalau sudah gosong lebih baik tidak digunakan lagi,” pintanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: