Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Siap Optimalkan Gelora Ekonomi Karbon, Begini Strategi BRI

        Siap Optimalkan Gelora Ekonomi Karbon, Begini Strategi BRI Kredit Foto: Dok. Panpel
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Makin memantapkan komitmennya untuk mendorong realisasi penyelenggaraan ekonomi karbon dan dekarbonisasi, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) atau BRI memiliki strategi keberlanjutan dengan fokus pada 3 dimensi, yaitu Environmental, Social dan Governance (ESG).

        Hal itu sejalan dengan Surat Edaran Nomor 6/2022 tentang Pelaksanaan Program Dekarbonisasi dan Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon di Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Penyelenggaraan ekonomi karbon dan dekarbonisasi ini pun diyakini dapat terealisasi dengan dukungan seluruh pihak, termasuk BRI.

        Baca Juga: Pernyataan KPBB disentil Kemenperin: Pemahaman Emisi Mobil Listrik, Hybrid, dan ICE Perlu Secara Utuh

        Terkait hal tersebut, Direktur Kepatuhan BRI Ahmad Solichin Lutfiyanto mengatakan bahwa BRI telah menyusun strategi berkelanjutan (roadmap) pada dimensi ESG untuk mencapai target net zero emission (NZE) pada 2050 atau lebih cepat 10 tahun dari target pemerintah pada 2060.

        Selain itu, BRI membentuk Komite ESG yang diketuai langsung oleh Direktur Utama BRI, yang bertugas untuk menetapkan strategi, serta memonitor dan mengevaluasi implementasi strategi keberlanjutan di BRI. Perseroan juga membentuk unit kerja khusus (ESG Division) di bawah supervisi Direktur Kepatuhan, yang bertanggung jawab terhadap mengawal proses implementasi strategi keberlanjutan BRI.

        “Untuk memastikan kredibilitas dan akuntabilitas dalam menyusun strategi keberlanjutan, BRI mempertimbangkan concern dari seluruh stakeholders, parameter ESG Rating, serta berbagai global standard yang berlaku,” tambahnya. Adapun partisipasi program dekarbonisasi dan penyelenggaraan nilai ekonomi karbon (NEK) sendiri termasuk sebagai salah satu inisiatif pada dimensi environmental, yaitu carbon emission management.

        “Sebagai langkah awal mempertahankan resiliensi terhadap perubahan iklim, BRI melakukan perhitungan emisi karbon yang dihasilkan dari kegiatan bisnis maupun operasional BRI, baik scope 1, scope 2, maupun scope 3. Dari perhitungan emisi karbon tersebut, BRI telah menetapkan target penurunan emisi dengan baseline tahun 2022 serta menetapkan target Net Zero Emission BRI pada tahun 2050,” jelas Solichin.

        Baca Juga: BRI dan FishLog Jalin Kerja Sama, Mudahkan Akses Keuangan Digital bagi Pelaku Usaha Perikanan di Sambas Kalbar

        Pihaknya menambahkan, seluruh penghitungan emisi karbon BRI setiap tahunnya telah melalui tahap verifikasi oleh AA1000AS. Sementara itu, target penurunan emisi dan net zero emission BRI saat ini dalam proses validasi oleh SBTi (Science Based Target initiative).

        Sebagai upaya dekarbonisasi, lanjut Solichin, BRI telah mengimplementasikan berbagai inisiatif untuk menurunkan emisi yang mencakup ketiga scope tersebut. Untuk menurunkan emisi karbon pada scope 1 yaitu penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM), BRI telah menggunakan kendaraan listrik sebagai kendaraan operasional. Hingga kuartal II 2023, BRI telah menggunakan 97 mobil listrik dan 50 motor listrik.

        Baca Juga: Perluas Jangkauan Wilayah, BRI Insurance Resmi Hadir di Jambi

        Kemudian Upaya menurunkan emisi karbon pada scope 2 yaitu dalam hal penggunaan listrik, BRI melakukan pemasangan panel surya sebagai alternatif sumber daya listrik terbarukan. Hingga kuartal II 2023, sebanyak 12 unit kerja BRI telah terinstalasi panel surya.

        Untuk menurunkan emisi pada scope 3, khususnya kategori financed emission, yaitu emisi dari kegiatan pembiayaan dan investasi, BRI fokus melakukan dukungan secara finansial dan non-finansial yang dibutuhkan kepada nasabah pinjaman dan investasi. Kategori financed emission tersebut digambarkan dari penyaluran pembiayaan BRI kepada kegiatan usaha di sektor hijau.

        Baca Juga: BRI Peduli Bertani di Kota (BRInita) di Banjarmasin: Pemberdayaan Positif dan Hasilkan dari Menanam di Lahan Sempit

        Hingga akhir Juni 2023, BRI tercatat telah menyalurkan kredit senilai Rp79,4 triliun untuk Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL). Dari nilai tersebut, sebanyak Rp5,7 triliun disalurkan kepada proyek renewable energy serta sebesar Rp12 triliun untuk green transportation. Kegiatan penyaluran pembiayaan tersebut juga didukung oleh strategi pendanaan BRI melalui penerbitan bond yang bertemakan ESG, seperti green bond dan sustainability bond.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: