Pencurian dan Perusakan Pipa Pertamina Sangat Berbahaya, Upaya Penyuluhan Masyarakat Perlu DIlakukan
Pencurian dan perusakan pipa distribusi BBM milik Pertamina, seperti terjadi di Belawan dinilai berbahaya. Tidak hanya bagi diri sendiri, namun juga masyarakat sekitar. Masyarakat harus menyadari bahaya tersebut, sehingga kejadian serupa tidak terulang kembali.
“Masyarakat harus sadar, tingkat bahayanya sangat tinggi. Tidak hanya bagi diri sendiri tetapi juga masyarakat sekitar,” kata Juwari kepada media hari ini.
Pemahaman kepada masyarakat memang sangat penting. Apalagi Pertamina sebenarnya sudah melakukan berbagai upaya pengamanan, termasuk upaya preventif seperti pemagaran dan berbagai tulisan peringatan.
“Persoalannya memang pada masyarakat,” kata Pengamat Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Juwari.
Baca Juga: Pencurian BBM di Medan Sebabkan Pipa Pertamina Bocor dan Terbakar
Dalam konteks itu pula, Juwari mendorong pihak terkait untuk terus memberi pemahaman dan penyuluhan kepada masyarakat. Terutama, mereka yang berada di wilayah jalur pipa Pertamina.
“Jadi prinsipnya, poin utama adalah timbulnya kesadaran masyarakat terkait bahaya tersebut. Mengenai pihak yang menyampaikan, apakah Pertamina, Pemda atau instansi terkait, harus ada pembagian tugas yang tepat dan kesepakatan. Supaya tidak tumpang tindih,” kata dia.
Dalam penyuluhan, kata Juwari, harus disampaikan keberadaan pipa yang memiliki risiko bahaya tersebut. Masyarakat juga diminta melaporkan jika melihat kondisi tertentu, misal gas keluar, bau menyengat, dan sebagainya. Mengapa harus melapor? Agar masyarakat paham bahwa ada dampak dan bahayanya.
“Dengan demikian, mestinya kalau masyarakat tahu mengenai bahaya tersebut, mereka tidak akan melakukan sesuatu membahayakan diri sendiri,” imbuhnya.
Baca Juga: Agar Ada Efek Jera, Dugaan Pencurian BBM di Belawan Harus Segera Diproses
Masyarakat yang akhirnya memiliki kesadaran tersebut, menurut Juwari bisa dikategorikan sebagai layer tertinggi. “Pada layer tertinggi ini, mereka paham dan akan memberitahu ke Pertamina jika ada yang mencurigakan. Itu level tertinggi, jadi saling menjaga aset dan keselamatan,” ujar Juwari.
Sedangkan, lapisan kedua adalah mereka yang paham akan bahaya tersebut, tetapi tidak segera melapor kalau menemukan hal yang membahayakan.
Sedangkan, lapisan terendah adalah mereka yang tahu bahaya, tetapi tetap mencuri dan merusak pipa BBM.
Karena adanya berbagai layer itulah, Juwari menilai penting upaya penyuluhan secara terus-menerus.
Pekan lalu (26/10), memang terjadi dugaan pencurian BBM di Belawan. Pada kejadian tersebut, pelaku melubangi pipa distribusi BBM sehingga bocor dan terjadi kebakaran. Akibatnya, dua warga mengalami luka bakar, yitu YS (31) seorang ibu rumah tangga dan seorang anak laki-laki AI (13).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: