Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        CSIS Undang Capres Bicara Kebijakan Politik Luar Negeri: 'Kami Merasa Perlu Mengangkat Isu Ini'

        CSIS Undang Capres Bicara Kebijakan Politik Luar Negeri: 'Kami Merasa Perlu Mengangkat Isu Ini' Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Centre for Strategic and Innternational Studies (CSIS) mengadakan kegiatan “Pidato Calon Presiden Republik Indonesia: Arah dan Stategis Politik Luar Negeri” pada Selasa (7/11/23).

        Direktur Eksekutif CSIS Indonesia Yose Rizal Damuri mengungkapkan kegiatan ini sudah direncanakan sekitar dua bulan lalu dengan fokus ingin menggali gagasan yang ditawarkan capres terhadap kebijakan Luar Negeri yang akan diambil Indonesia di masa yang akan datang.

        CSIS menurut Yose merasa perlu mengangkat isu kebijakan luar negeri ke masyarakat mengingat momen Pilpres sebentar lagi akan berlangsung.

        “Kami merasa perlu mengangkat arah kebijakan isu internasional ke masyarakat terutama mengingat tahun depan akan terjadi peralihan kepemimpinan yang mungkin akan menentukan arah selanjutnya dari kebijakan luar negeri Indonesia,” ujar Yose.

        Baca Juga: Ramai Aksi Bela Palestina, Relawan: Ganjar Pranowo Sudah Tolak Israel di Piala Dunia U-20

        Yose mengatakan selama 52 tahun CSIS selalu menaruh perhatian besar pada isu internasional baik dari tingkat kawasan maupun global.

        CSIS menurutnya selalu berusaha untuk terlibat dan berdiskusi dalam berbagai diskursus permasalahan luar negeri di bidang politik, ekonomi, dan sosial budaya.

        Ada beberapa faktor menurut Yose yang membuat CSIS berinsiatif menggali lebih jauh pandangan capres mengenai arah kebijakan luar negeri. Pertama, kondisi global yang mengalami perubahan multi dimesnional.

        “Berbagai tantangan baru mulai kita rasakan dampaknya. Dalam jangak pendek misalnya ada tantangan untuk mempercepat pemulihan dari situasi pandemi, dan banyak negara mengalami kesulitan untuk memulihkan. Jangka menengah dan jangka panjang ada berbagai tantangan terkait transformasi digital misal bagaimana teknologi selain memberi manfaat namun di sisi lain juga memberi ekses negatif ke kehidupan sehari-hari. Tantangan juga bisa ditemui di dalam transisi energi dan ekonomi hijau, bagaimana kita menyikapi perubahan iklim, semua ini membutuhkan kerja sama internasional dan membutuhkan kontribusi dari seluruh negara dunia,” jelasnya.

        Kedua, lanjut Yose, posisi Indonesia sebagai salah satu middle power dinilai semakin diperhitungkan oleh pihak internasional.

        Ia menyinggung soal keberhasilan Indonesia memimpin G20 di 2022 dan ASEAN di tahun ini.

        “Itu memberi data ungkit lebih ebsar bagi Indonesia berkontribusi di dalam tata kelola global. Indonesia juga semakin dituntut untuk memainkan peranan yang lebih banyak dalam rangka berkontribusi bagi perdamaian dan kesejahteraan regional dan global,” ungkapnya.

        Untuk kesempatan pertama, Ganjar Pranowo di hari yang sama memaparkan pandangannya tentang arah dan strategi kebijakan politik luar negeri Indonesia. Anies dijadwalkan akan memaparakan pandangannya pada Rabu besok (8/11/23).

        Baca Juga: Anies Baswedan: Indonesia saat Ini Penuh dengan Ketidakadilan

        Prabowo sendiri tak terlihat dalam agenda yang disiapkan CSIS. Dalam salah satu komentar respons warganet di postingan mereka, CSIS mengungkapkan Prabowo sebelumnya sudah dijadwalkan untuk hadir namun tak bisa memenui undangan tersebut.

        “Halo sobat CSIS! Dalam acara ini CSIS telah mengundang ketiga capres, termasuk Prabowo Subianto. Namun, capres Prabowo Subianto, yang sebelumnya dijadwalkan hadir di tanggal 6 November 2023, berhalangan untuk hadir. CSIS berharap akan ada kesempatan lain di kemudian hari, bagi capres Prabowo Subianto, untuk menyampaikan pandangan mengenai politik luar negeri Indonesia, di CSIS. Terima kasih,” demikian penjelasan di akun instagram CSIS Indonesia, dikutip Selasa (7/11/23).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bayu Muhardianto
        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: