PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) mendukung pembangunan sistem irigasi berbasis energi terbarukan atau PV Agri di Pulau Semau, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Proyek inovatif yang dimulai pada November 2023 ini bertujuan untuk membantu petani dan masyarakat lokal di Pulau Semau dengan menyediakan sistem irigasi berbasis panel surya ramah lingkungan, dengan dipimpin oleh Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ).
SVP Sustainability TBS, Triana Krosandini, mengatakan perseroan berperan penting dalam proyek ini dengan menyediakan sistem irigasi yang akan digunakan sebagai bagian dari sistem PV Agri.
Sementara PT Semesta Energi Service (SES) akan menjadi pihak yang bertanggung jawab dalam pembangunan solar PV.
Baca Juga: Lebih dari Satu Abad, Menteri Hadi Serahkan Sertifikat Tanah Gereja di NTT
Triana menyebut, tujuan utama dari proyek ini adalah untuk mengembangkan sistem irigasi yang menggunakan sumber energi terbarukan berupa panel surya. Proyek ini juga merupakan salah satu upaya perusahaan mencapai visi TBS2030.
"Kami sangat bangga dapat berpartisipasi dalam proyek ini yang akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat Pulau Semau dan juga lingkungan disekitarnya. Dengan penggunaan energi terbarukan, kami berharap dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih berkelanjutan dan mendukung pertanian lokal," ujar Triana dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (8/11/2023).
Triana mengatakan, dengan adanya sistem ini nantinya petani di Pulau Semau akan memiliki akses yang lebih baik ke sumber air untuk pertanian mereka.
Selain itu, proyek ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesehatan penduduk dengan menghilangkan waktu yang dihabiskan untuk menyiram ladang. Awalnya, proyek ini akan mencakup 0,25 hektar (2500m2) dari total lahan pertanian seluas 47 hektar.
“Manfaat dari proyek ini sangat signifikan. Diperkirakan akan terjadi penghematan energi hingga 200 kWh per panen dengan beralih dari diesel ke panel surya. Selain itu, proyek ini diantisipasi dapat menghasilkan kelebihan energi sebanyak 236 kWh dari sistem panel surya untuk kegiatan produktif lainnya. Sebaliknya, sistem irigasi yang diperlukan hanya akan membutuhkan 380 kWh per panen,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, Proyek sistem PV Agri di Pulau Semau adalah contoh nyata dari upaya bersama untuk menciptakan solusi berkelanjutan dalam sektor pertanian dan energi.
Perseroan berkomitmen untuk terus mendukung proyek-proyek yang berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Principal Advisor of GIZ Implemented Project, 1,000 Islands - Renewable Energy for Electrification Programme Phase II (REEP2) Christoph Luerssen menekankan pentingnya keberlanjutan dalam setiap proyek infrastruktur.
Baca Juga: Menuju NZE 2060, Pemerintah Indonesia Bakal Bangun Energi Terbarukan dari Tenaga Surya hingga Nuklir
"Proyek Sistem Pertanian Tenaga Surya (PV Agri) bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga merupakan perwujudan komitmen bersama untuk memastikan bahwa masyarakat Pulau Semau mendapatkan manfaat dan dapat mengoperasikannya secara mandiri," ujar Christoph.
Selain itu, Christoph mengungkapkan bahwa hasil proyek akan sepenuhnya diserahkan kepada Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Hal ini menyoroti komitmen untuk memberdayakan masyarakat lokal secara nyata.
"Melalui sistem irigasi pintar, kami bertujuan untuk membantu para petani meningkatkan produktivitas mereka sambil menjaga keberlanjutan lingkungan," pungkasnya
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: