Badan Amil Zakat Republik Indonesia (BAZNAS) RI telah mengumpulkan dana sebesar Rp52,5 miliar yang segera disalurkan untuk bantuan kemanusian Palestina.
Ketua BAZNAS RI, Noor Achmad, mengatakan pengumpulan ini telah dilakukan sejak 7 Oktober 2023 dan sesuai dengan target yang dicapai yaitu Rp50 miliar.
Menurutnya, selanjutnya BAZNAS RI akan kembali menyalurkan bantuan kemanusian untuk Palestina sebesar USD1 juta atau sebesar Rp15,5 miliar di tahap selanjutnya.
Baca Juga: BAZNAS Sulsel Turun Salurkan Infaq Kemanusiaan Palestina hingga Rp1,1 Miliar
Dalam hal ini BAZNAS akan menyalurkan bantuan berupa uang tunai yang nantinya akan di titipkan kepada tiga lembaga resmi yang ada di Mesir yaitu Lembaga Filantropi lokal Misr Al-Kheir, Bayt Zakat dan Shadaqat Mesir dan ERC: Egyptian Red Crescent. Hal ini diperkirakan dapat mempermudah penyaluran bantuan dari BAZNAS RI untuk dapat terlaksana.
"Jadi masing-masing lembaga ini akan menyalurkan sekitar Rp5 miliar dan pembelanjaan di sana," katanya dalam keterangannya, Jumat (10/11/2023).
"Karena dalam peraturan kami dalam keadaan darurat boleh melakukan penujukan kepada lembaga tertentu untuk dibelanjakan. Tentunya dengan akuntabilitas dan transparasi dan terus kita pantau," jelas nya.
Untuk itu, dalam mempermudah kerjasama yang dilakukan BAZNAS RI segera melakukan MoU terhadap tiga lembaga tersebut.
BAZNAS RI Upayakan Bantuan Tahap Pertama Dapat Tersalurkan Maksimal
Ketua BAZNAS RI Noor Achmad menyatakan bantuan yang telah disalurkan di tahap pertama belum sepenuhnya sampai di Gaza. Dalam hal ini masih ada bantuan yang belum sampai karena terkendala sulitnya akses.
"Tapi kita pantau terus, dan kita usahakan untuk smeua bantuan dapat masuk dan tersalurkan semua. Memang kalau menyalurkna bantuan saat perang berbeda dengan penyaluran bantuan karena bencana," ucapnya.
Baca Juga: Konsisten Bantu Palestina, BAZNAS RI Siapkan Bantuan Tahap Kedua
Dirinya terus berkooridasi oleh pemeritah dan terus terpantau baik oleh Presiden dan juga Wakil Presiden (Wapres). "Kami dipantau terus oleh pemerintah. Karena kami adalah lembaga yang dipercaya untuk melakukan hal ini," katanya.
Kiai Noor juga menyampaikan pihaknya menunda keberangkatan ke Gaza. Kesulitan akses dan keselamatan menjadi kendala yang dihadapi. "Ke Gaza gak mungkin masuknya sulit bukan main, paling sampai mesir," tegasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: