Di Hadapan Anies Baswedan, Panitia Ijtima Ulama Singgung Kekayaan Alam Hanya Dinikmati Segelintir Orang: Semoga dengan Presiden Baru...
Ketua Pelaksana Ijtima Ulama 2023 Muhyidin Junaidi menyampaikan saat ini di Indonesia terjadi fenomena sumber daya alam yang sangat kaya hanya dinikmati segelintir orang saja. Hal ini ia sampaikan di acara Ijtima Ulama di Az Zikra Bogor pada Sabtu (18/11/23) yang juga dihadiri oleh Calon Presiden-Wakil Presiden Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Karenanya Muhyidin berharap ke depannya presiden baru bakal bisa mengubah kondisi yang ada saat ini untuk kemakmuran rakyat Indonesia.
“Sumber daya alam tersebut sampai saat ini hanya baru dinikmati oleh segelintir anak-anak bangsa, segelintir penguasa, segelintir orang kaya. Oleh karena itu mudah-mudahan ke depan dengan presiden yang baru kekayaan ini akan dinikmati oleh seluruh bangsa Indonesia,’ ungkap Muhyidin dalam sambutannya dilihat live di kanal Youtube Islamic Brotherhood TV, Minggu (18/11/23).
Muhyidin juga menyinggung kejayaan Islam yang menurutnya sejalan dengan semangat perubahan yang akan dibawa oleh orang-orang pilihan.
Ia optimistis ke depannya kejayaan Islam bisa datang dari Indonesia.
“Insya Allah rasul sudah menegaskan akan diutus pada setiap 100 tahun, 1 abad ada hamba Allah yang akan melakukan perubahan,” ungkap Muhyidin.
“Alhamdulillah judulnya jelas kita punya ijtima untuk mendukung proses perubahan yang terjadi di Indonesia Insya Allah. Oleh karena itu 1924 kejatuhan kejayaan umat Islam, maka 2024 harus mulai kebangkitan umat Islam dari Indonesia,” tambahnya.
Sementara itu, Anies Baswedan dalam sambutannya menyampaikan ia dan Cak Imin menawarkan padangan satu kemakmuran dan satu keadilan.
Hal ini menurutnya merupakan pelengkap dari sejarah panjang Indonesia sampai berdiri saat ini yakni Satu bangsa, satu negara, satu kesatuan, satu tanah-air.
“Kami berdua membawa visi yang berikutnya, Indonesia harus satu kemakmuran. Karena kalau kita tidak satu kemakmuran akan terjadi ketimpangan luar biasa. Yang buat negara bersatu atau tidak apabila kita merasakan satu kemakmuran dan keadilan,” jelasnya.
Anies mengungkapkan demikian karena menurutnya ketimpangan Indonesia benar adanya. Sebagai contoh ia menyinggung indeks pembangunan manusia antara Jawa-Sumatera dengan daerah lainnya yang menurutnya tak merata.
“Jawa-Sumatera putih, sisanya kuning, Indeks pembangunan manusia di Jawa dan Sumatera tahun 2013 adalah 69. Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, dll indeksnya 69 pada 2023 artinya mereka tertinggal 10 tahun dari Jawa dan Sumatera, jedanya selisihnya 10 tahun,” jelas Anies.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait: