Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Rocky Gerung Tantang Batalkan UU ITE, Begini Jawaban Tak Terduga Anies Baswedan!

        Rocky Gerung Tantang Batalkan UU ITE, Begini Jawaban Tak Terduga Anies Baswedan! Kredit Foto: Antara/Bayu Pratama S
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Calon Presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan menjawab tantangan Rocky Gerung soal membatalkan UU ITE. Hal ini terjadi pada acara Sarasehan Nasional Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Negeri Makassar (UNM) pada Sabtu (18/11/23) yang mana keduanya berada dalam satu panggung.

        Menurut Anies, soal UU ITE ini sudah ia jelaskan berkali-kali posisinya adalah merevisi dan mengoreksi UU tersebut.

        “Itu gampang jawabnya, ya itu akan direvisi dan dikoreksi sudah dikatakan berkali-kali,” jawab Anies.

        Anies pun melihat persoalan yang disampaikan Rocky tadi bukan hanya soal hapus atau batalkan UU ITE saja, tetapi ada spectrum yang lebih luas.

        Baca Juga: Anies Baswedan Sampaikan Kritik Tajam Soal Infrastruktur: Pembangunan Itu Soal Manusia!

        Menurut Anies, kritik merupakan control efektif terhadap langkah yang akan dilakukan pemerintah. Ketika suatu kebijakan dikritik, maka pemerintah harus bisa menyiapkan argumen yang jelas dan berdasar yang bisa menjawab kritik tadi apabila memang merasa kebijakan yang akan diambil benar-benar bermanfaat.

        “Saya misalnya sebagai penyelenggara negara ketika mendapatkan kritik saya harus menyiapkan argumen tambahan atas yang saya kerjakan, saya harus mereview semua alasan ini dikerjakan, ketika kritik makin tajam, maka apa yang dikerjakan harus memiliki dasar lebih kuat, ketika itu terjadi kritik itulah sebenarnya yang membuat rencana dan kebijakan makin solid, kalau ruang itu tidak dibuka dia akan melenggang tanpa kritik dan nanti akan muncul jadi masalah yang dirasakan rakyat,” jelasnya.

        Anies menilai Pro-Kontra dalam sebuah kebijakan di mana pihak kontra akan melontarkan kritik adalah hal yang biasa bahkan bisa jadi sarana edukasi publik. Ia menekankan kritik adalah sebuah substansi, soal bagaimana kritik disampaikan maka itu bukan urusan penyelenggara negara. Menurut Anies, pemerintah hanya perlu menjawab dengan memaparkan data kuat untuk menjawab kritik tadi.

        “Siapa yang paling dirugikan ketika ruang kebebasan hilang? Yang paling dirugikan adalah seluruh rakyat dan justru penyelenggara negara bukan pengkritik,” ungkapnya.

        Sebelumnya, Dalam kesempatan berbicaranya, Rocky membuka diskusi dengan mengangkat soal UU ITE yang menurutnya bermasalah.

        Rocky yang juga terjerat oleh UU tersebut merasa bukan hanya dirinya yang bisa dilaporkan ke polisi hanya karena bersikap kritis, tetapi rakyat lainnya juga.

        “Tantangan demokrasi adalah UU ITE, Anda bayangkan kenapa saya mesti ulas itu? Karena saya pasti kena UU itu. Pertanyaan saya apakah Anies akan membatalkan UU itu demi saya yang sahabatnya atau demokrasi, bukan sekadar saya, Anda di sini bisa kena UU yang sama,” jelas Rocky.

        Menurut Rocky, ancaman UU ITE ke rakyat bawah benar adanya. Ia menuturkan pengalaman di mana bertemu seorang petani yang punya pengalaman tanah berkebunnya tiba-tiba diklaim oleh pihak yang mengaku dari pemerintah, di mana ia berniat memfoto orang tersebut namun khawatir terkena UU ITE.

        Baca Juga: Yusuf Martak Blak-blakan Sebut Habib Rizieq Punya Peran Hantarkan Anies Baswedan Jadi Gubernur DKI Jakarta

        Hal tersebut menurut Rocky tak perlu terjadi di negara menganut sistem Demokrasi.

        “Ini republik penuh kecemasan, UU ITE bisa menghantui petani, itu pentingnya kita bicara itu. Jadi demokrasi itu adalah jaminan primer kebebasan untuk berpikir,” tegasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bayu Muhardianto
        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: