Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Survei LSN: Tiga Bulan Jelang Pemilu, Prabowo-Gibran Tak Tergoyahkan

        Survei LSN: Tiga Bulan Jelang Pemilu, Prabowo-Gibran Tak Tergoyahkan Kredit Foto: Lembaga Survei Nasional (LSN)
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Lembaga Survei Nasional (LSN) merilis hasil survei terbaru tentang perkembangan elektabilitas pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden serta partai politik tiga bulan jelang Pemilu 2024.

        Hasilnya, elektabilitas pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka kokoh di posisi puncak dan tak tergoyahkan oleh berbagai isu dan tuduhan kecurangan yang dihembuskan lawan-lawan politiknya.

        Sedangkan untuk partai politik, hegemoni PDI Perjuangan selama sepuluh tahun terakhir terancam oleh perkembangan elektabilitas Partai Gerindra yang begitu progresif.

        "Inilah hasil survei nasional terbaru yang dilaksanakan LSN pada 5 sampai 12 November 2023 di 38 provinsi di seluruh Indonesia," kata Direktur Eksekutif LSN, Gema Nusantara Bakry kepada wartawan secara daring, Jumat (24/11/2023).

        Baca Juga: Prabowo Subianto: Golput Adalah Sikap Menyerah

        Gema menjelaskan populasi dari survei ini merupakan seluruh Warga Negara Indonesia yang telah berumur minimal 17 tahun (memiliki e-KTP). Jumlah sampel sebanyak 1.420 responden yang diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara acak berjenjang (multistage random sampling).

        "Pengumpulan data dilakukan melalui teknik wawancara tatap muka dengan responden dipandu kuesioner," ujarnya.

        Sedangkan ambang kesalahan (margin of error) yang ditetapkan dalam survei ini sebesar +/- 2,6% dengan tingkat kepercayaan (level of confidence) 95%. Validasi data mengacu pada data kependudukan yang dikeluarkan BPS.

        Berdasarkan hasil survei LSN, untuk elektabilitas paslon presiden dan wakil presiden, Prabowo-Gibran kokoh di posisi teratas. Ketika LSN mengajukan pertanyaan kepada responden, seandainya Pemilu dilaksanakan saat ini paslon mana yang dipilih, ternyata sebanyak 42,1% responden menjatuhkan pilihan pada Prabowo-Gibran.

        "Kemudian pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dipilih oleh 28,8% responden dan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar didukung oleh 25,2% responden," katanya.

        Sementara itu, sebanyak 3,9% responden mengaku belum bisa memutuskan pilih paslon mana. Dengan gambaran peta elektabilitas seperti tersebut di atas, hampir pasti Pilpres 2024 akan berlangsung dua putaran. Namun mengingat sisa waktu masih dua bulan lebih, segala kemungkinan masih bisa terjadi, termasuk kemungkinan Pilpres berlangsung satu putaran saja.

        "Dengan trend elektabilitas yang terus menguat dan sentimen positif yang terus meningkat, Prabowo-Gibran menjadi satu-satunya paslon yang paling berpeluang menang dalam satu putaran saja," katanya.

        Berdasarkan survei LSN, dominasi Prabowo-Gibran atas dua kompetitornya semakin menguat ketika dibuat simulasi head to head.

        Ketika LSN menanyakan kepada responden pasangan mana yang dipilih apabila Prabowo-Gibran bertemu Ganjar-Mahfud di putaran kedua, ternyata elektabilitas Prabowo-Gibran jauh meninggalkan Ganjar-Mahfud.

        Pasangan Prabowo-Gibran dipilih oleh 53,6% dan Ganjar-Mahfud didukung 37,3% responden. Dalam simulasi putaran kedua ini, pendukung Anies Baswedan mayoritas bermigrasi atau balik kandang ke Prabowo, mengingat pada Pemilu 2019 mereka adalah pemilih pasangan Prabowo-Sandi.

        Baca Juga: Seandainya Jadi Presiden, Ini yang Dilakukan Anies Baswedan untuk Pimpinan KPK

        Ketika di putaran kedua pasangan Prabowo-Gibran disimulasikan berhadapan dengan Anies-Cak Imin, dominasi Prabowo-Gibran semakin absolut. Sebanyak 58,8% responden menjatuhkan pilihannya pada Prabowo-Gibran, sementara hanya 32,4% responden yang menyatakan memilih Anies-Cak Imin.

        Selisih elektabilitas yang sangat lebar (26,4%) antara Prabowo-Gibran dan Anies-Cak Imin dapat dimaklumi mengingat para pendukung Ganjar-Mahfud secara ideologis lebih dekat dengan Prabowo-Gibran.

        "Pasangan Anies-Cak Imin sudah terlanjur dapat cap sebagai representasi politik Islam, sehingga para pemilih Ganjar-Mahfud yang nasionalis lebih nyaman bermigrasi ke kubu Prabowo-Gibran," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Amry Nur Hidayat

        Bagikan Artikel: