Partai Solidaritas Indonesia (PSI) baru-baru ini melakukan manuver tajam dengan mengunjungi rumah tokoh umat muslim di Jayapura, Abah Thaha Alhamid. Hal ini sangat mengejutkan mengingat sosok ulama tersebut adalah juru bicara dari Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep bersama Dewan Pembina Grace Natalie dan juga Isyana Bagoes Oka mengatakan kedatangannya untuk merangkul semua golongan di tanah Papua.
Baca Juga: Waspadai Kecurangan, PKB Surabaya Siapkan 8.167 Saksi Kawal Suara AMIN
"Ya saya berterima kasih. Abah ini sudah resmi ya bah jadi juru bicara sebelah ya bah?," tanya Kaesang kepada Abah Thaha, Senin (27/11).
"Ya, saya juru bicara anies," jawab Abah Thaha.
"Nah itu. Abah juru bicara Pak Anies dan Cak Imin, tapi partai tetap PSI ya bah?," tanya Kaesang lagi.
"Ya PSI tetap," jawab Abah Thaha lagi.
Baca Juga: Ingin Buruh Sejahtera, Elite Pekerja Banten Siap Dukung AMIN
Kaesang menyebut tidak ada masalah dengan dukungan Abah Thaha terhadap PSI meski sebagai juru bicara Anies-Cak Imin. Dia menegaskan hal tersebut merupakan hak demokratis setiap warga.
"Nah makasih abah. Ya ga masalah, namanya demokrasi kita bebas ko," pungkas Kaesang.
Kemudian, Abah Thaha menerangkan pertemuan bersama putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini fokus membicarakan masa depan bangsa. Terutama terkait dengan peran anak muda juga untuk Papua.
Baca Juga: Tak Cuma Hijaukan Indonesia, Pertamina Ikut Galang Bantuan untuk Palestina
"Kami berbincang soal masa depan bangsa Indonesia, tapi yang juga terpenting Papua. Intinya PSI harus kuat dan menang. Kita bicara bagaimana perkuat anak muda di Papua tapi juga di Indonesia secara keseluruhan karena sekarang orang bicara era anak muda. Tapi bahwa anak muda itu disiapkan atau tidak itu tugas Mas Kaesang dan kawan-kawan tugas kita semua," ucap Abah Thaha.
Abah Thaha juga meminta Kaesang agar bisa membantu membuka akses komunikasi dengan pemerintahan di Papua. Baik itu melalui caleg maupun kepala daerah.
Abah Thaha juga menyebut Kaesang merupakan sosok yang 'gila'.
"Yang sangat penting bagi kami semua, PSI sebagai partai baru, small, kecil, harus memastikan bahwa dia punya akses ke kekuasaan, kekuasaan lokal di tanah Papua itu yang penting. Bukan cuma caleg, kepala daerah penting," ujar Abah Thaha.
Baca Juga: BBM Satu Harga, Komitmen Pertamina Hadirkan Pemerataan Energi di Indonesia
"Mas Kaesang ini gila dalam tanda petik orang hebat. Soekarno kalau tidak 'gila' Indonesia tidak merdeka. Maka soekarno bilang bambu runcing perang dengan belanda, itu kan gila toh? crazy man!," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar