Dihantui Resesi dan Politik, Ekonom Bongkar Dinamika Ekonomi Indonesia
Situasi politik saat ini mengalami perubahan yang signifikan menjelang tahun 2024. Banyak ekonom memprediksi kedepannya akan terjadi resesi ekonomi global. Misalnya Kepala Ekonom Bank Rakyat Indonesia (BRI), Anton Hendranata yang mengatakan situasi ekonomi Indonesia sejak bulan April hingga September berada di posisi stagnan.
"Pertumbuhan ekonomi pada kuartal 3 hanya sebesar 4,9 persen, lebih rendah dari perkiraan sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh penurunan harga dari sisi konsumen, yang berdampak pada omset bisnis," ucap Anton, mengutip dari kanal YouTube Rhenald Kasali (Pakar ekonomi dan bisnis), pada Selasa (28/11/2023).
Baca Juga: DPR Minta RPP Kesehatan Tidak Buat Ekonomi Kolaps
Lebih lanjut, Anton menuturkan meskipun pertumbuhan ekonomi menurun, penurunan harga dapat membantu menjaga daya beli masyarakat.
Selain itu, pasokan barang dari China ke Indonesia juga meningkat secara signifikan. Hal itu disebabkan adanya stok barang yang berlebih di China usai pandemi.
"Permintaan global yang lemah membuat stok barang mereka melimpah, dan barang-barang tersebut masuk ke Indonesia dengan harga yang sangat murah. Meskipun hal ini dapat menguntungkan konsumen dengan adanya diskon dan barang murah, namun juga dapat mempengaruhi industri dalam negeri," jelas Anton.
Situasi perekonomian global saat ini, dikatakan Anton juga terperangkap oleh suku bunga yang tinggi yang menyebabkan inflasi melonjak.
"Bank sentral di berbagai negara terpaksa menaikkan suku bunga acuannya untuk menarik uang dari masyarakat dan mengurangi laju kenaikan harga. Hal ini dilakukan untuk menjaga stabilitas ekonomi," pungkas Anton.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Naeli Zakiyah Nazah
Editor: Aldi Ginastiar