Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tengah Jalani Proses Restrukturisasi, WSBP Ungkap Kinerja Tahun Depan

        Tengah Jalani Proses Restrukturisasi, WSBP Ungkap Kinerja Tahun Depan Kredit Foto: WSBP
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) menargetkan pada tahun 2024 revenue dapat tumbuh sebesar 25-35% dibandingkan tahun 2023 dengan keseluruhan rata-rata margin laba kotor sebesar 15-16% serta menargetkan EBITDA positif pada tahun 2024.

        President Director PT Waskita Beton Precast Tbk FX Purbayu Ratsunu mengatakan, dukungan optimalisasi quarry akan menjadi kunci dalam mendukung efisiensi biaya produksi dan menjaga profitabilitas yang berkelanjutan.

        “Dalam langkah diversifikasi bisnis yang inovatif, WSBP akan mengoptimalkan penggunaan quarry untuk mendukung produksi demi memenuhi permintaan pelanggan. WSBP juga menambah lini bisnis dari sewa alat dengan pencapaian revenue sebesar Rp16 Miliar yang berhasil dicapai dari Januari hingga September 2023,” ujarnya.

        Ia mengungkapkan bahwa lebih dari 50% perolehan pendapatan pada 2023 diperoleh dari pasar non WSKT dengan tetap memperhatikan kesehatan keuangan pelanggan. WSBP juga menekankan kedisiplinan dalam pembayaran termin tepat waktu (AR Days optimal ).

        Adapun segmen yang menyumbang revenue paling besar yaitu Readymix. Produk readymix menjadi top product WSBP terutama dikarenakan menyuplai kebutuhan di IKN Nusantara. Produksi readymix didukung dengan adanya 3 Batcing Plant yang dimiliki WSBP di area sekitar IKN Nusantara.

        Beberapa proyek strategis di area IKN Nusantara adalah Pembangunan Gedung Sekretariat Presiden dan Bangunan Pendukung, Kawasan Istana Kepresidenan RI, Pembangunan Kemenko 3-4, dan Pembangunan Jalan Kerja/Logistik IKN (KIPP) Paket Pembangunan Jalan Lingkar Sepaku Segmen 4.

        Baca Juga: Restrukturisasi Keuangan WSBP Sudah Capai 90%, Tersisa dengan Bank DKI

        Dalam kesempatan ini, Purbayu juga menyampaikan pertumbuhan nilai kontrak baru tahun 2023 WSBP berasal dari pasar eksternal sekitar 60-70%, sehingga secara tahunan porsi kontrak non WSKT dapat tumbuh sekitar 170-220% hingga September 2023. 

        Adapun secara nilai, Nilai Kontrak Baru WSBP ditargetkan berkisar Rp2 triliun hingga Rp2,1 triliun pada akhir 2023 ini dan ditargetkan dapat tumbuh sebesar 20-25% pada akhir tahun 2024.

        Hingga akhir tahun 2023, WSBP juga telah berhasil menyelesaikan 90% dari implementasi Perjanjian Perdamaian atas Restrukturisasi Utang. Di mana milestone utamanya adalah pembayaran kas melalui CFADS sebanyak 2 kali yaitu pada 27 Maret dan 25 September 2023 dengan nilai total pembayaran sebesar 152,2 miliar, termasuk pembayaran bunga kredit kepada Kreditur Finansial (9 Bank yang menyetujui / mendukung Perjanjian Perdamaian).

        Selain itu, pada 4 Agustus 2023 lalu, WSBP telah melaksanakan debt to equity conversion tahap I senilai Rp1,43 Triliun melalui Penambahan Modal Tanpa Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sesuai ketentuan Tranche D Perjanjian Perdamaian.

        Baca Juga: Gugatan PKPU Waskita Karya Ditolak, Pengamat: Lebih Baik Fokus Restrukturisasi

        WSBP juga telah melakukan penerbitan Obligasi Waskita Beton Precast I dan II Tahun 2023 kepada para pemegang obligasi di Bursa Efek Indonesia pada bulan Maret 2023 sesuai dengan ketentuan Tranche B Perjanjian Perdamaian. 

        WSBP juga akan melakukan pencatatan Obligasi Wajib Konversi (OWK) di Bursa Efek Indonesia senilai Rp1,85 Triliun pada 13 Desember 2023. OWK tersebut akan didistribusikan kepada kreditur yang tergolong dalam Tranche C Perjanjian Perdamaian. Progres implementasi Perjanjian Perdamaian yang telah dilakukan mencerminkan komitmen WSBP untuk memperkuat struktur keuangan.

        Finance & Risk Management Director PT Waskita Beton Precast Tbk, Asep Mudzakir, juga menyampaikan kilas target kinerja WSBP pada 2024 mendatang dengan target nilai kontrak baru yang tumbuh 15-20%, pendapatan usaha tumbuh sebesar 20-30%, laba kotor tumbuh sebesar 40-50%, serta EBITDA yang tumbuh secara progresif sebesar 100%. Hal tersebut diimbangi dengan program kerja strategis WSBP dengan melakukan optimalisasi aset perusahaan, pengembangan inovasi produk baru sesuai dengan kebutuhan pasar, serta menjalankan transformasi bisnis yang ditunjukkan dari perbaikan manajemen operasional dan arus kas.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: