Lingkungan Indonesia Emas jadi perhatian akademisi, optimalisasi sektor hingga komitmen untuk mencegah perubahan iklim dari tanah air menjadi sorotan Emil Salim Institute.
Pemerhati Lingkungan, Prof Emil Salim mengatakan guna mewujudkan mimpi kejayaan tersebut, generasi saat ini bersama dengan pemegang kepentingan harus menjalankan program mitigasi dan adaptasi untuk menjaga lingkungan dari Indonesia.
“Mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia untuk dapat melakukan mitigasi dan adaptasi di tengah perubahan iklim menjadi tugas besar yang harus diselesaikan,” kata Prof Emil Salim dalam Indonesia Climate Change Forum 2023, dilansir pada Senin (18/12).
Urgensi akan hal tersebut sangatlah tinggi mengingat fenomena perubahan iklim semakin menunjukkan bertambahnya tingkat keparahan dan perluasan kejadian ekstrem sebagai akibat dari pemanasan global. Perubahan iklim yang terjadi saat ini merupakan suatu fenomena baru yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Sementara itu President Director Emil Salim Institute, E Kurniawan Padma menambahkan bahwa energi sendiri memiliki peran yang sangat signifikan dalam mengurangi emisi dari Gask Rumah Kaca (GRK).
“Di sisi lain, ketahanan energi merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia dan perwujudan Sustainable Development Goals (SDG) Tujuan 7 yaitu energi yang terjangkau dan bersih untuk semua generasi baik saat ini maupun akan datang. Pemanfaatan energi bersih berbasis sumber daya alam setempat akan menciptakan ketahanan ekonomi melalui ketersediaan energi yang berkelanjutan,” terangnya.
Adapun Indonesia Climate Change Forum telah menjadi ruang yang strategis untuk memberikan pemahaman terkait isu-isu perubahan iklim dan akhirnya dari pemahaman bersama yang dimiliki akan dihasilkan kesepakatan bersama sebagai upaya nyata dalam melakukan pengurangan resiko perubahan iklim.
Indonesia Climate Change Forum #1 2023, dengan tema Transisi Energi dan Energi Baru Terbarukan, menghasilkan butir-butir resolusi sebagai kesepahaman dari forum yang dilaksanakan, meliputi :
Baca Juga: Cegah Perubahan Iklim, Ini Sejumlah Manuver JIEP
- Saat ini Indonesia dianugerahi bonus demografi, dimana jumlah penduduk yang berusia produktif lebih banyak dibandingkan penduduk non-produktif. Namun demikian di sisi lain, kualitas pendidikan di Indonesia masih rendah. Berdasarkan Pisa Literasi Sains, pada Tahun 2018 Indonesia berada pada peringkat 71 dari 79 negara. Oleh karena itu, kamu harus serius dalam meningkatkan kualitas pendidikannya agar peringkat tersebut naik menjadi TOP 10.
- Dunia dan Indonesia sedang mengalami perubahan iklim. Dampak yang ditimbulkan dari perubahan iklim antara lain suhu udara meningkat, bergesernya musim, permukaan air laut meningkat, krisis pangan, dan meningkatnya karbonisasi. Maka, diperlukan untuk menghadapi perubahan iklim tersebut dengan mengurangi emisi gas CO2 dengan cara beralih dari penggunaan bahan bakar fosil ke bahan bakar ramah lingkungan agar tercapai Indonesia Emas yang lestari pada tahun 2045, yang juga bertepatan dengan 100 tahun Indonesia Merdeka.
- Krisis lingkungan sedang di bumi ini akibat dampak dari perubahan iklim. Hadapi tantangan tersebut dengan penguatan kemampuan otak melalui keilmuan dan teknologi, yang mampu menjadi solusi dalam mengurangi emisi CO2. Upaya yang dilakukan berupa Green Transformation dan Accelerate Innovation.
- Melakukan aksi kolaborasi seluruh stakeholder termasuk unsur masyarakat berbulat tenaga untuk membawa Tanah Air Indonesia agar selamat dari perubahan iklim. Sehingga, tercapai Indonesia yang makmur, sejahtera, dan mandiri.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Aldi Ginastiar
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: