Komunitas Digital Dimensi Group Gelar Kopdar Bahas Peluang Bisnis Online
Seiring meningkatnya tren berbelanja online menjadi angin segar bagi para pelaku usaha toko online di Indonesia.
Data Statiska Market Insights, memprediksi jumlah pengguna e-commerce bakal mencapai 244,67 juta orang pada tahun 2027. Sementara jumlah pelaku usaha toko online saat ini telah mencapai 2,99 juta orang.
Sepanjang tahun 2022 saja, tercatat 642.672 pelaku usaha online berada di Jawa Barat atau setara dengan 21,45% dari total pelaku usaha online secara nasional. Kemudian provinsi Jawa Timur menduduki urutan kedua dengan pelaku usaha online sebanyak 571.958.
“Semakin ke sini, berbelanja online sudah menjadi sebuah kebutuhan bagi banyak orang. Puncaknya pada saat pandemi Covid-19 kemarin dan terus berlanjut sampai sekarang," kata Menhefari, Founder Digital Marketing Enthusiast Indonesia (Dimensi).
Dimensi merupakan sebuah komunitas pebisnis online yang didirikan oleh Menhefari bersama beberapa orang temannya sekitar 5 tahun lalu. Mereka berhimpun dalam grup Telegram Dimensi Group.
Saat ini, sebanyak 8100 pelaku usaha toko online yang menjadi member dapat saling bertukar informasi dan membantu menjawab pertanyaan dan atau problem/permasalahan yang dihadapi member selama menjalankan digital marketing.
Tidak melulu berinteraksi di dunia maya, Dimensi Group yang berada dibawah binaan Yayasan Dimensi Untuk Indonesia ini, juga kerap menggelar kegiatan kopi darat (kopdar). Menutup tahun 2023 kemarin, Dimensi Group menggelar kopdar di kota Malang, Jawa Timur dengan sebanyak 232 member.
“Tujuan kopdar ini selain untuk silahturahmi, juga bertujuan untuk sharing tips dan trik berjualan online. Mereka mendapatkan berbagai insight dari pemateri yang telah sukses berbisnis online,” papar Lukas Atmodo, member Dimensi asal Semarang yang ditunjuk sebagai panitia Kopdar bertajuk Dimensi Goes To Malang, A December to Remember.
Lukas menambahkan kegiatan kopdar digelar sebanyak 2-3 kali setahun dan selalu disambut antusias oleh para Dimensioner, sebutan untuk member Dimensi.
"Walaupun judulnya kopdar Malang tapi Dimensioner berbagai penjuru turut hadir berpartisipasi, diantaranya dari kota Tangerang, Bogor, Depok, Solo,Banjarnegara, Lampung, Bekasi, Semarang bahkan dari Makassar juga ada,” lanjut Lukas yang juga merupakan pengurus di Yayasan Dimensi Untuk Indonesia.
Adriel Edgar, dimensioner asal Makassar mengaku mendapatkan banyak insight yang luar biasa dari kegiatan kopdar akhir tahun ini. Effort menyebrangi beberapa pulau terbayarkan ketika bertatap muka dengan sesama pelaku usaha online dan bertanya langsung dengan para pemateri yang hadir.
“Kopdar paling keren buat saya, nggak rugi datang jauh-jauh. Ilmu yang diberikan ‘daging’ semua yang memang dibutuhkan untuk mengoptimasi bisnis kita. Pematerinya orang yang sekaligus pelaku bisnis, jadi nggak sekedar kasih materi,” kata Adriel.
Maurisa Angela, salah satu pemateri mengaku senang dapat berbagi pengalamannya dalam menjalankan bisnis online. Ibu satu anak ini memberikan materi tentang cara mudah menentukan scale up dan scale out di aplikasi Meta Ads.
“Tujuannya supaya kalau sudah cuan, bisa makin cuan dan bisa meminimalisir boncos lantaran terlalu banyak testing. Menurut saya, ngiklan itu sederhana. sesederhana tahu kapan harus matiin, kapan harus nyalain dan kapan harus scale iklan. Business should be simple,” papar Maurisa.
Wanita yang akrab disapa Icha mengatakan ini merupakan kali kedua dirinya didapuk sebagai pemateri di kegiatan yang digelar Dimensi Group. Sebelumnya sarjana perhotelan ini menjadi pemateri dalam kegiatan kopdar digital marketing yang digelar di salah satu kampus swasta di kota Padang, Sumatera Barat.
“Disana saya bawain materi Digital Marketing For Women, mengingat perempuan menjadi kaum minoritas di dunia bisnis digital. Padahal menurut aku, perempuan itu bisa menjalankan peran multi taskingnya. Sebagai istri, ibu dan business woman. Dan pekerjaan digital marketing ini sangat bisa dijalankan oleh perempuan ditengah mengurus rumah tangga,” ujar Icha.
Icha membeberkan sedikit fakta dari 61 persen wanita Indonesia tidak bekerja yang berarti Indonesia kehilangan setengah potensi penduduknya untuk memajukan negara.
Dengan keinginan yang besar itulah, di tahun 2019, Icha menjajal bisnis online yang dapat dijalankan dengan modal seminimal mungkin.
"Bahkan saya mulai dari modal 0 rupiah sejak kuliah dengan sistem dropship. Awalnya dari marketplace dulu baru mulai ads. Dapat untung sedikit saya pakai buat modal stock SKU baru. Alhamdulilah setahun malah bisa supply barang buat teman-teman yang mau menjalankan sistem dropshipper," tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: