Lindungi Perekonomian di Pantura, Pemerintah Sepakat Bangun Giant Sea Wall
Dalam laporan kinerja ekonomi nasional kuartal III 2023, Pulau Jawa menjadi salah satu kontributor terbesar dalam PDB Nasional dengan share mencapai sebesar 57,12%. Angka tersebut sekaligus memperlihatkan Pulau Jawa sebagai salah satu mesin utama pertumbuhan ekonomi secara spasial.
Namun di balik itu, Pulau Jawa sebenarnya juga masih harus menghadapi sejumlah tantangan daya dukung dan daya tampung seperti ancaman erosi, abrasi, banjir, penurunan permukaan tanah (land subsidence) di sepanjang daerah Pesisir Pantai Utara (Pantura) Jawa yang terpantau bervariasi antara 1-25 cm/tahun, serta kenaikan permukaan air laut sebesar 1-15 cm/tahun di beberapa lokasi.
Baca Juga: OJK Terbitkan 3 Aturan untuk Dorong Tranformasi Industri Perasuransian, Apa Saja?
"Jumlah penduduk di Pantura itu 50 juta, jadi yang terdampak 50 juta orang. Nah, tentu tidak hanya membahayakan kelangsungan ekonomi dan infrastruktur tetapi juga kelangsungan hidup masyarakat,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan opening speech pada Seminar Nasional: Strategi Perlindungan Kawasan Pulau Jawa, Melalui Pembangunan Tanggul Pantai Dan Tanggul Laut (Giant Sea Wall), dilansir Kamis (11/1).
Selain itu, fenomena degradasi di Pantura Jawa yang tidak tertangani diperkirakan juga akan mengancam keberadaan dari 70 kawasan industri, 5 kawasan ekonomi khusus, 28 kawasan peruntukan industri, 5 wilayah pusat pertumbuhan industri, serta berbagai infrastruktur logistik nasional seperti bandara, jalur kereta api, hingga pelabuhan.
“Dengan seminar ini mudah-mudahan bisa di kick-off supaya ini skalanya bisa kita perbesar dan lebih masif lagi dan ini program yang sifatnya transformatif,” kata Menko Airlangga.
Baca Juga: Bukan AS atau China, Perekonomian Negara ini yang Diprediksi Melonjak di 2024
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menegaskan bahwa pembangunan Giant Sea Wall dapat menjadi jawaban atas fenomena kenaikan permukaan laut, hilangnya tanah, dan sekaligus juga menjadi jawaban atas kualitas hidup sebagian rakyat Indonesia yang masih mengenaskan.
Lebih lanjut, Menhan Prabowo juga berterima kasih atas seluruh kajian pembangunan Giant Sea Wall yang terus berlanjut. Ia menyampaikan bahwa pihaknya telah menugaskan Universitas Pertahanan untuk melakukan kajian lebih lanjut atas berbagai hal yang bisa dilakukan terkait dengan gagasan besar pembangunan Giant Sea Wall.
Baca Juga: Masyarakat Terbantu dengan BLT, Menko Airlangga: Program Ini Tepat Sasaran
“Saya ingin ini menjadi pembicaraan, topik diskusi kalangan akademisi, kalangan pengusaha, kalangan teknokrat, engineers-engineers Indonesia, mengajak melakukan pendalaman terhadap masalah ini,” tegas Menhan Prabowo.
Menhan Prabowo juga menyampaikan apresiasi kepada Menko Perekonomian beserta seluruh jajarannya yang telah terlibat dalam penyelenggaraan seminar nasional tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri