Warta Ekonomi, Jakarta - Calon Presiden (Capres) nomor urut 1, Anies Baswedan turut mengomentari pernyataan Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, yang menggaungkan Pilpres satu putaran.
Anies menegaskan, keputusan gelaran Pilpres berada di tangan rakyat. Dia menegaskan, satu maupun dua putaran Pilpres tidak ditentukan berdasarkan selera elite politik.
Baca Juga: 40 Kota Sekelas Jakarta, Anies Siapkan Pedoman Bagi Kepala Daerah di Indonesia
"Bukan selera elit politik, rakyatlah yang menentukan apakah satu calon dapat suaranya berapa persen," kata Anies di Ambon, Senin (15/1/2024).
Anies menilai, seandainya elite politik menentukan gelaran Pilpres 2024 berjalan satu putaran, terindikasi adanya rekayasa yang tengah dilakukan untuk kemenangan satu pihak.
"Kalau elit yang menentukan nanti dilakukan rekayasa untuk tercapai angka yang diharapkan elit. Jangan-jangan indikasi mau ada rekayasa," jelasnya.
Lebih jauh, Anies menegaskan gelaran Pilpres 2024 menjadi keputusan rakyat. Menurutnya, gelaran Pilpres sejatinya milik rakyat.
Baca Juga: Anies: Maluku Jadi Lumbung Ikan, Ambon New Port Menjadi Kenyataan!
"Harus ingat ini adalah pemilihan milik rakyat, biarkan rakyat yang berkuasa, bukan kita-kita yang memiliki kuasa untuk menentukan," tandasnya.
Sebagaimana diketahui, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani meminta kader dan relawan memenangkan pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam satu putaran.
Baca Juga: Sampai Pelosok Indonesia, Anies Siap Hadirkan Perpustakaan Kelas Dunia
Menurutnya, kemenangan Prabowo-Gibran dalam satu putaran menjadi keharusan yang mesti diwujudkan. Dengan begitu, kata Muzani, rakyat tidak akan terpecah-belah lantaran ditemui upaya-upaya disintegrasi bangsa.
"Harus pastikan dalam Pilpres 2024 tanggal 14 Februari nanti Prabowo-Gibran akan menang satu putaran. Kita harus berjuang sungguh-sungguh, pagi siang malam, berdoa kepada Allah dengan khusyu agar doa kita di-Qobul Allah," kata Muzani di Kabupaten Karawang pada Sabtu (13/1/2024).
"Menangnya Prabowo-Gibran satu putaran untuk menjaga Kebhinekaan dan Pancasila kita, kita harus jaga persaudaraan kita, persatuan kita, kebersamaan kita, agar tidak terkoyak, tercerai berai, terbelah belah. Tanda-tanda bahwa ada upaya untuk membelah masyarakat seperti 2019 yang dikeluhkan banyak pihak dan itu menjadi catatan demokrasi dari semua pihak," tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Aldi Ginastiar