Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kementerian ESDM Ungkapan Lifting Migas Dibawah Target

        Kementerian ESDM Ungkapan Lifting Migas Dibawah Target Kredit Foto: SKK Migas
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji, mengatakan realisasi lifting minyak dan gas (Migas) tahun 2023 berada dibawah target yang ditetapkan. 

        Tutuka menyebut, capaian lifting migas pada 2023 sebesar 605,5 ribu MBOPD dari target 660 ribu MBOPD untuk minyak, kemudian 964 ribu BOEPD dari target 1,1 juta BOEPD untuk lifting gas bumi.

        "Capaian lifting minyak 605,5 ribu MBOPD dari target 660 ribu MBOPD. Kemudian lifting gas bumi 960 ribu BOEPD dari target 1,1 juta BOEPD, dan rata rata ICP mencapai US$78,43 per barel dari target US$90 per barel," ujar Tutuka dalam konfrensi pers virtual, Selasa (16/1/2024). 

        Tutuka mengatakan, capaian-capaian lifting minyak dan gas 2023 yang berada di bawah target itu, Tutuka mengakui ada sejumlah faktor yang menyebabkan hal tersebut. 

        Baca Juga: Temukan Giant Discovery, 2023 Jadi Tahun Terbaik Penemuan Cadangan Migas

        Misalnya seperti besarnya tekanan yang harus dihadapi sektor migas tahun 2023, di tengah berlangsungnya ketidakstabilan di geopolitik dunia.

        "Kita tahu ada permasalahan Ukraina dan Rusia, dan Israel dengan Palestina yang sampai sekarang masih terus terjadi dan mungkin berkembang lebih besar," ujarnya. 

        Lanjutnya, ia melihat bahwa Indonesia memiliki potensi yang sangat besar di bidang migas, terutama di sektor gas, yang bisa dimanfaatkan oleh pemerintah di kemudian hari. 

        Oleh karena itu, Tutuka memastikan bahwa pemerintah pun akan selalu berupaya, untuk meningkatkan pemanfaatan potensi migas hari ini dan ke depannya.

        Baca Juga: SKK Migas Lakukan Percepatan Proses Produksi

        "Yakni bagaimana terus bisa menyalurkan pasokan energi ini, baik dari sisi yang kita punyai maupun apa yang harus kita lakukan dalam hal kita mengimpor energi. Jadi kita berupaya untuk memenuhi pasokan dari demand yang terus meningkat, dan seimbang antara memenuhi kebutuhan dalam negeri dan kebutuhan ekspor," ungkapnya. 

        Tutuka melanjutkan, sepanjang tahun 2023 terdapat 10 wilayah kerja (WK) yang ditawarkan oleh pemerintah. Sedangkan realisasi pemanfaatan gas domestik yang tercatat mencapai 68,2 persen di sepanjang tahun lalu tersebut.

        "Kita juga sampai pada pemanfaatan gas domestik 68,2 persen, kemudian capaian investasi sektor migas yang berhasil mencapai 15,6 persen dari target 17,4 persen di tahun 2023," ucapnya. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Djati Waluyo
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: