Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tahun Politik, Begini Strategi Perencanaan Keuangan yang Tepat

        Tahun Politik, Begini Strategi Perencanaan Keuangan yang Tepat Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Amerika Serikat dan negara-negara besar lainnya kemungkinan akan mengalami perlambatan pertumbuhan yang tajam dan penurunan inflasi pada tahun 2024. Khusus di Indonesia, penyelenggaraan pemilu tahun 2024 juga diperkirakan akan berdampak signifikan terhadap dinamika perekonomian nasional. 

        Dilatarbelakangi sejumlah faktor tersebut, Standard Chartered berbagi pandangannya dengan menghadirkan berharga analis politik independen ternama, serta perwakilan dari berbagai manajer investasi terkemuka dalam acara tahunan World of Wealth (WOW) yang ke-20 dengan tema “Elevating Wealth and Building Legacies: Election Year” di Jakarta, Kamis (18/1/2024). Mereka berbagi pandangan mengenai perkembangan iklim ekonomi dan politik menjelang pemilu, serta peluang bisnis dan investasi yang menarik di tahun 2024.

        Rino Donosepoetro, Vice Chairman ASEAN & President Commissioner Indonesia, Standard Chartered menjelaskan bahwa, Standard Chartered percaya dan melihat adanya peluang besar di segmen perbankan ritel Indonesia yang terus berkembang secara pesat. Baca Juga: Bank Inggris Standard Chartered Bergabung dalam Uji Coba Mata Uang Bank Digital di China

        "Pada segmen ini, kami memutuskan untuk mengalihkan fokus bisnis kami kepada aspek digital partnership melalui pinjaman ritel digital dan model bisnis Banking-as-a-Service. Melalui strategi ini, kami bertujuan untuk lebih meningkatkan penetrasi di pasar mass market melalui investasi yang lebih tinggi di segmen digital. Pengalihan sejumlah portfolio kredit ritel konvensional kami ke Bank Danamon di akhir tahun lalu, merupakan bagian dari perubahan strategi kami ini," ujarnya.

        Sejauh ini, kata Rino, Standard Chartered telah melihat hasil yang menjanjikan dari perubahan strategi tersebut dimana digital loan balance meningkat sebanyak empat kali lipat di tahun 2023, dan angka tersebut diproyeksikan akan tumbuh lebih lanjut sebesar empat kali lipat lagi pada tahun ini. Basis klien ritel Standard Chartered juga telah meningkat tiga kali lipat selama 12 bulan terakhir menjadi lebih dari 1 juta klien, dan besaran tersebut diperkirakan akan meningkat dua kali lipat pada tahun ini.

        "Di segmen affluent, kami tentu saja akan terus mengembangkan bisnis Priority Banking dan Wealth Management melalui inovasi produk dan peningkatan layanan yang berfokus pada klien. Didukung dengan bisnis Corporate, Commercial and Institutional Banking kami yang selama ini yang berkinerja dengan baik, kami berharap bisa terus mendukung pertumbuhan kekayaan, investasi dan ekonomi di Indonesia," pungkasnya.

        Menurutnya, penyelenggaraan acara WoW juga turut mencerminkan komitmen berkelanjutan ini. Acara ini sekaligus menunjukkan keahlian dan kemampuan kami dalam mendukung nasabah Priority dan Priority Private dalam upaya pengelolaan kekayaan mereka dan dalam memperlihatkan peluang yang terdapat pada tahun pemilu di Indonesia. "ami berharap klien kami akan mendapatkan banyak manfaat saat dalam upaya mereka untuk mengelola kekayaan mereka selama tahun pemilu 2024," ucapnya.

        Turut dikaji dalam ajang WoW adalah laporan Global Market Outlook 2024 yang belum lama ini dikeluarkan oleh Wealth Management Chief Investment Office (CIO) Standard Chartered, yang menguraikan strategi investasinya untuk tahun ini. Baca Juga: IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah di Awal Tahun Politik

        Dalam menyampaikan pandangan investasinya, Standard Chartered selalu mempertimbangkan aspek Today, Tomorrow and Forever. Aspek Today berfokus pada saat ini dan memastikan aliran dana yang stabil dalam jangka waktu pendek dengan menyesuaikan kekayaan dan sumber penghasilan dengan pengeluaran.

        Aspek Tomorrow memperkirakan pengeluaran di masa mendatang dan melakukan perencanaan yang baik atas kekayaan dan sumber penghasilan yang ada dapat digunakan seumur hidup. Sementara itu, aspek Forever berfokus kepada apa yang ingin ditinggalkan untuk orang lain. Portfolio investasi pada umumnya diinvestasikan untuk jangka panjang termasuk bisnis.

        Secara lebih lanjut, Standard Chartered juga mengetengahkan lima prinsip dalam berinvestasi, yakni Disiplin - Mendahulukan konsistensi dan rational, Diversifikasi - Mencapai kestabilan di dalam portfolio dengan berdiversifikasi ke seluruh kelas aset, geografis, dan sektor, Waktu - Berinvestasi secara jangka panjang lebih baik dibandingkan dengan mengatur waktu yang tepat untuk berinvestasi.

        Kemudian Risk vs. Return - Tidak ada investasi yang cukup berarti apabila tidak diimbangi dengan potensi keuntungan yang sepadan, dan Perlindungan - Melindungi kekayaan anda sama pentingnya dengan mengembangkan kekayaan. Baca Juga: Biaya Hidup Makin Tinggi, Masyarakat Dituntut Cerdas Kelola Keuangan

        “Standard Chartered terus berupaya untuk secara konsisten menawarkan lini produk keuangan holistik, berorientasi gaya hidup, dan berpusat pada klien, yang memungkinkan Standard Chartered untuk semakin berasimilasi ke dalam kehidupan nasabah kami sebagai mitra tepercaya untuk membantu mereka mencapai tujuan mereka di setiap tahap kehidupan, baik Hari Ini, Hari Esok, dan Selamanya," sebut Parag Dhingra, Head of Consumer, Private, and Business Banking, Standard Chartered Indonesia

        Dia bilang, seluruh produk dan layanan Standard Chartered dapat diakses oleh para nasabah melalui kantor cabang di 6 kota besar di Indonesia, yang didukung oleh para relationship manager (RM) yang berpengalaman dan bersertifikasi. "Selain itu, para klien kami juga dapat terus menikmati kemudahan transaksi investasi lewat layanan Online Mutual Funds serta Retail Bonds Online lewat aplikasi SCmobile," tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajar Sulaiman
        Editor: Fajar Sulaiman

        Bagikan Artikel: