Dorong Akselerasi Digital di Pesantren, MARI, OttoDigital dan Primacom Berkolaborasi
Percepatan digitalisasi pendidikan terus dikebut, termasuk di pondok pesantren yang menjadi salah satu lembaga pendidikan tertua di Indonesia. Hal inilah yang akhirnya melatarbelakangi MARI, Koperasi Jasa Syariah Manbaul Rizki Investama bersama OttoDigital, grup usaha digital ekosistem Salim Group dan Primacom meresmikan kolaborasi strategi dalam memperkuat digitalisasi dan inklusi pendidikan di lingkungan pendidikan pesantren.
Kerja sama ini dilakukan melalui penyediaan sistem pembayaran dan infrastruktur digital penunjang aktivitas belajar mengajar. Kolaborasi ini memungkinkan para wali santri, siswa dan siswi, serta seluruh sivitas akademika pesantren mendapatkan kemudahan transaksi digital untuk mendukung aktivitas pendidikan secara berkelanjutan melalui teknologi yang komprehensif.
Baca Juga: Jumlah Perusahaan Lakukan Transformasi Digital Terus Bertambah
Chief Of Executive Officer (CEO) OttoDigital Theodorus Wiryawan, mengatakan pihaknya antusias menyambut kolaborasi ini yang sejalan dengan misi perusahaan sebagai penyedia layanan digital holistik untuk pelaku usaha dalam mengoptimalkan ekosistem digital yang semakin lengkap.
“Kami berharap dapat membuka akses lebih luas bagi banyak pendidikan terhadap inklusi pembayaran digital,” ujar Theodorus dalam seremonial penandatanganan kerjasama di wilayah Alam Sutera, Tangerang pada Kamis (22/2). Layanan payment gateway ini akan dilaksanakan melalui lini bisnis Ottodigital yaitu PT Reksa Transaksi Sukses Makmur
Direktur PT Reksa Transaksi Sukses Makmur Grace Sunarjo, menegaskan bahwa layanan payment gateway perusahaannya memiliki keunggulan dapat menerima transaksi dari hampir seluruh bank besar di Indonesia sehingga dapat memenuhi kebutuhan transaksi harian santri.
“Layanan payment gateway merupakan solusi tepat yang memudahkan transaksi transfer dana kebutuhan pendidikan dan harian dari orang tua/wali dan santri secara cepat, mudah dan aman. Dengan adanya layanan ini, pengawasan dana kegiatan sekolah dan pesantren dapat dipantau dengan baik oleh para wali santri,” tambah Grace.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Direktur Utama PT Primacom Interbuana Suryono Hidayat, mengatakan pihaknya fokus memberikan solusi jaringan komunikasi yang dibutuhkan di pesantren dari hulu hingga hilir. Mulai dari jaringan, kemudian berkembang ke kebutuhan operasional, hingga kebutuhan digitalisasinya.
“Kami ingin memberi akses digital dengan internet yang lebih cepat, baik, dan reliable bagi para santri dan sivitas akademika pesantren. Sehingga metode pembelajaran dapat mengikuti kemajuan informasi dengan konten-konten yang lebih update dan manajemen pesantren bisa berjalan secara holistik melalui data center yang mumpuni,” ungkap Suryono.
Ketua Dewan Pengawas dan Inisiator Digital Pesantren MARI Asep Januarsah, mendukung adanya kerjasama dengan berbagai pihak ini untuk mendukung program digitalisasi pendidikan khususnya pesantren.
“Kami berkolaborasi dengan OttoDigital untuk penyedia layanan Payment Gateway dan Primacom penyedia data center dan jaringan komunikasi. Program ini segera diterapkan ke 100 pesantren RMI NU Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur hingga Sulawesi Tengah, serta daerah lainnya. Kedepannya, pesantren dapat menjadi pusat ilmu dan dakwah yang adaptif dengan perkembangan zaman,” tegas Asep.
Baca Juga: Teten Masduki Ungkap Era Digital Jadi Momentum Daerah Tumbuhkan Pusat Ekonomi Baru
Salah satu pesantren yang sudah mengimplementasikan ekosistem digital, yaitu Pesantren Asshiddiqiyah 3 dan 4 Karawang dan Jonggol melalui Pimpinan Pondok Pesantrennya, KH.Hasan Nuri Hidayatullah atau akrab disapa Gus Hasan. Gus Hasan menyebutkan tantangan era digital menelurkan dampak perubahan sosial dan kebudayaan yang sangat fundamental.
“Pondok pesantren perlu meningkatkan kualitas dengan menggunakan sarana teknologi, baik untuk sarana pembelajaran maupun sarana penunjang. Melalui digitalisasi ini, akan lahir generasi santri yang bukan hanya cerdas dan ahli dalam ilmu agama namun cerdas dan terampil dalam memanfaatkan ekosistem digital sebagai media strategis dalam pembelajaran dan pengalamannya,” ujar Gus Hasan, Katib Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait: