Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pemerintah Dinilai Sengaja Menahan Kenaikan Harga BBM

        Pemerintah Dinilai Sengaja Menahan Kenaikan Harga BBM Kredit Foto: Antara/Maulana Surya
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Lonjakan harga minyak mentah dunia tak dapat dipungkiri akan berpengaruh terhadap meningkatnya harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia. 

        Peneliti Center of Economic and Law Research (Celios) Fiorentina Refani mengatakan, Tren kenaikan harga BBM memang sudah ada beberapa waktu belakangan.

        "Sehubungan dengan invasi Israel di Palestina, dan sekarang makin meluas ke beberapa negara di sekitarnya," ujar Fiorentina saat dikonfirmasi Warta Ekonomi, Selasa (27/2/2024). 

        Fiorentina melihat, tensi tinggi di negara-negara Timur Tengah itu mengganggu supply-logistik minyak mentah dunia. 

        Baca Juga: Pemilu Usai, Harga BBM Bakal Naik!

        "Akibatnya tak langsungnya ya ke kenaikan harga BBM di Indonesia, khususnya non-subsidi," ucapnya. 

        Menurutnya, belum naiknya harga BBM karena pemerintah sengaja menahan kebijakan kenaikan harga pada momentum pra-pemilu dan saat pemilu kemarin.

        "Karena tentu akan berpengaruh pada kondusifitas proses pemilu dan secara tidak langsung pada elektabilitas paslon," ungkapnya. 

        Sebelumnya, ementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan bahwa ada kemungkinan Bahan Bakar Minyak (BBM) non subdisi akan mengalami kenaikan usai penyelenggaraan Pemihan Umum (Pemilu). 

        "Kalau saya cermati harga minyak naik lagi kayaknua mau kesana," ujar Direktur Jendral Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Tutuka Ariadji saat ditemui di kantor Lemigas, Selasa (20/2/2024). 

        Baca Juga: Pertamina Tetapkan Harga BBM Non Subsidi di Bulan Februari

        Tutuka mengatakan, hal tersebut terjadi karena adanya kondisi intensitas yang terjadi di timur tengah masih tingggi. 

        "Karena intensitas timur tengah masih tinggi, akan mengganggu logistik jadi akhirnya terpengaruh," ujarnya. 

        Lanjutnya, dengan kondisi yang terjadi di Timur Tengah memang perlu dicermati karena berpotensi terhadap naiknya harga BBM di dalam negeri. 

        "Jadi memang perlu dicermati, saya setuju karena harga minyak cenderung naik terus," ungkapnya. 

        Seperti diketahui, berikut harga BBM Pertamina saat ini Pertamax sebesar Rp 12.950 per liter, Pertamax Green 95 sebesar Rp 13.900 perliter, Pertamax Turbo sebesarRp 14.400 per liter, Dexlite Rp 14.550 per liter, dan Pertamina Dex sebesar Rp 15.100 per liter. Harga ini berlaku untuk wilayah Jawa dan wilayah dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5%.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Djati Waluyo
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: