Teach4hope adalah program dari Kitabisa yang merupakan pelatihan terhadap anak muda, khususnya yang belum bekerja atau belum pernah mendapatkan pelatihan vokasi sehingga mereka bisa masuk ke dunia kerja dengan memiliki bekal atau keterampilan tertentu.
Project Director Teach4Hope, Reza Indra Adichaputra yang juga Social Business Manager Kitabisa mengatakan ada dua kelas yang dibuka, yaitu digital marketing dan creative production. Kelas digital marketing ini adalah pelatihan untuk bagaimana menangkap peluang pasar kerja di dunia digital marketing.
“Sedangkan kelas creative production yakni pelatihan proses kreatif sebelum sebuah produk diiklankan atau dipublikasi. Artinya, mereka diajarkan bagaimana menulis, membuat desain yang sesuai antara tulisan dengan gambar,” katanya yang didampingi Fakhri Harahap, Yuda, dan Davi Lubis dari Zahav Techno Creative, Rabu (28/2/2024).
Baca Juga: KT&G dan Kemenperin Bersinergi, Salurkan Beasiswa untuk Emaskan Indonesia
Para peserta adalah anak muda berdomisili di wilayah Sumatera Utara. Sebagian besar peserta yang lolos seleksi berasal dari partner atau jejaring lembaga sosial yang kurang beruntung dalam segi ekonomi. Jadi, mereka ini tidak memiliki biaya untuk kuliah atau kursus lalu kita berikan pelatihan secara gratis.
"Program ini memang kita khususkan untuk anak muda yang memiliki keterbatasan secara sosio-ekonomi. Artinya, kita prioritaskan untuk anak yatim, kaum dhuafa,” ujarnya.
Syarat untuk bisa ikut program ini sebenarnya simpel. Selain usia produktif, tetapi juga bisa baca tulis. Bahkan proses perekrutan dilakukan melalui sosial media, jejaring atau partner lembaga sosial kita. Selanjutnya, dilakukan interview secara offline.
“Target kita yakni semua provinsi di Indonesia. Di Medan sendiri merupakan bagian dari provinsi ke-16. Program ini sudah berjalan sejak Juni 2023. Pada bulan ini, kita tidak hanya di Sumatera Utara saja tetapi ada juga di provinsi lain yakni Banten, Bali dan Papua. Di Sumatera Utara sendiri memang baru batch pertama. Namun di Papua, Jakarta, Yogyakarta, Jawa Barat, Makassar dan Lampung sudah batch kedua,” katanya.
Baca Juga: Untuk Sarjana dan Vokasi, Pertamina Buka Beasiswa Sobat Bumi 2024
Dikatakannya. sebelum membuat kelas pelatihan ini pihaknya sudah melakukan asesmen atau resource, termasuk kepada mentor atau pengajarnya.
“Jadi, kita pertanyakan kenapa kelas pelatihan ini harus dibuka? Artinya, kita melihat juga peluang pasar kerja di wilayah yang akan dibuka kelas pelatihan. Misalnya, apakah pesaingnya sudah banyak atau belum orang-orang yang berkecimpung? Kemudian, dari sisi kebermanfaatannya,” ujarnya.
Pihaknya menginginkan agar mereka yang diberikan pelatihan benar-benar mendapatkan pekerjaan. Dengan kata lain, kita tidak hanya asal rekrut saja tanpa memikirkan jangka panjang.
“Untuk program ini sudah berlangsung satu tahun. Selama tiga bulan, mereka diberikan pelatihan mulai dari orientasi, in class training, on the job hingga evaluation day. Setelah itu, bulan keempat hingga kedua belas mereka kita carikan lowongan kerja,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: