Di tengah maraknya era digital, Indonesia menyaksikan lonjakan signifikan dalam penggunaan internet.
Riset terbaru di kuartal ketiga 2022 menunjukkan rata-rata masyarakat menghabiskan waktu online selama tujuh jam dan 42 menit per hari, dengan kegiatan utama berpusat di media sosial dan layanan streaming. Fenomena ini membuka peluang luas bagi pertumbuhan bisnis secara online.
Pemasaran online menjadi pendorong utama pertumbuhan bisnis di era digital. Digital marketing memungkinkan bisnis menjangkau pasar yang lebih luas tanpa terkendala batas geografis. Ini memberi kesempatan untuk memperkuat brand, berinteraksi dengan konsumen, dan meningkatkan penjualan secara lebih efisien dibandingkan metode konvensional.
Namun, tantangan muncul ketika bisnis hendak memanfaatkan layanan digital, utamanya karena kurangnya pemahaman tentang cara efektif menggunakan platform digital.
Selain itu, sistem pembayaran digital yang belum merata menambah hambatan, khususnya bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM), dalam memaksimalkan potensi ekonomi digital.
Baca Juga: 4 Ribu Siswa Ikuti Program Belajar Digital Inovatif
Menanggapi hal tersebut, Aspire menggandeng Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) untuk mendorong digitalisasi bisnis di Indonesia dengan mengatasi kesenjangan pengetahuan dan teknologi.
Aspire sendiri menyediakan solusi pembayaran mudah melalui kartu debit dan opsi pembayaran tunai di outlet ritel yang terjangkau. Bersama dengan KADIN, Aspire berupaya mengurangi hambatan dalam bertransaksi online, memudahkan bisnis memanfaatkan platform digital untuk mengembangkan bisnis mereka.
Untuk mendukung lebih jauh digitalisasi UKM, Aspire menyediakan insentif untuk pengeluaran digital bisnis, seperti biaya iklan online dan langganan perangkat lunak bisnis. Selain itu, Aspire juga mengadakan workshop edukatif bersama para ahli industri untuk membekali pemilik bisnis dengan pengetahuan yang diperlukan untuk sukses di era digital.
Ferdy Nandes, General Manager Aspire Indonesia, menyatakan komitmen Aspire untuk memudahkan UKM dalam mengakses pasar lebih luas dengan solusi keuangan yang sederhana.
"Tujuan kami adalah menghilangkan halangan dalam transaksi keuangan digital, serta mendukung pertumbuhan UKM di era digital melalui solusi bisnis all-in-one yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar," ujar Ferdy.
Baca Juga: Sosialisasikan Hidup Sehat, Kemenkes Gandeng Kadin Guna Dongkrak Kesehatan Indonesia
Kolaborasi antara Aspire dan Kadin menandai langkah penting dalam mendukung digitalisasi bisnis di Indonesia. Melalui program edukasi dan insentif digitalisasi, kedua organisasi ini bertekad menjembatani kesenjangan literasi digital dan memastikan bisnis di Indonesia dapat beroperasi lebih efisien dan berkelanjutan.
Wakil Ketua Kadin Indonesia bidang Kewirausahaan, Aldi Haryopratomo, menyambut baik kolaborasi dengan Aspire, sejalan dengan visi Kadin Indonesia untuk memberikan manfaat lebih bagi UKM.
“Banyak UKM yang masih harus menggunakan penyedia pihak ketiga untuk membeli layanan yang memerlukan kartu kredit, seperti iklan Instagram atau Facebook. Kerjasama dengan ASPIRE, yang tidak hanya memberikan akses ke layanan digital tanpa perantara, tetapi dengan menjadi Anggota Kadin, mereka akan mendapatkan diskon yang lebih menguntungkan daripada yang bisa ditemukan di tempat lain,” tutur Aldi.
Dengan terus berlangsungnya transformasi digital, kemitraan antara Aspire dan Kadin menggarisbawahi komitmen bersama untuk memanfaatkan peluang digital demi pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat