Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        PKS Suarakan Penolakan Dana Bos Diutak-atik untuk Program Makan Siang Gratis di Rapat Paripurna DPR RI

        PKS Suarakan Penolakan Dana Bos Diutak-atik untuk Program Makan Siang Gratis di Rapat Paripurna DPR RI Kredit Foto: Andi Hidayat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Anggota Komisi X DPR RI F-PKS, Fahmy Alaydroes mengangkat persoalan wacana penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk menjalankan program Makan Siang Gratis. Hal ini disuarakan oleh Fahmy saat sidang Paripurna DPR RI, Selasa (5/3/24).

        Fahmy mengungkapkan rasa keprihatinan sekaligus penolakannya terhadap wacana tersebut.

        “Akhir-akhir ini, saya prihatin saat terdengar wacana perbincangan tentang Biaya Operasional Sekolah (BOS) yang dikaitkan dengan program Makan Siang Gratis,” ucapnya saat melakukan interupsi di Rapat Paripurna DPR RI di Senayan, Jakarta, pada Selasa (05/03).

        Fahmy menyebut bahwa perbincangan soal Makan Siang Gratis yang merupakan janji dari capres/cawapres sebenarnya belum layak diperbincangkan.

        Dia menegaskan anggaran atau dana BOS difokuskan untuk persoalan pendidikan, bukan diutak-atik untuk hal lain.

        Baca Juga: Refly Harun Sebut Hasil Pemilu Sudah Ditentukan Sebelum Hari Pencoblosan

        “Apalagi, kemudian terdengar wacana bahwa program tersebut akan menggunakan anggaran BOS. BOS adalah biaya yang kita pahami sepenuhnya dipergunakan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Masih banyak persoalan-persoalan di pendidikan kita, persoalan kesejahteraan guru, persoalan infrastruktur, sarana-prasarana sekolah yang masih memerlukan pendanaan,” jelas Anggota DPR RI dari Kab. Bogor ini.

        Ia pun menyampaikan bahwa 20% anggaran APBN untuk pendidikan harus dijalankan sepenuhnya dengan dikaitkan langsung untuk meningkatkan mutu pendidikan.

        Menurut Fahmy, wacana penggunaan dana BOS ini sudah sangat menggelisahkan banyak pihak, terutama para tenaga pendidik dan guru.

        “Mereka gelisah, mereka khawatir, apabila dana BOS tergerus untuk program Makan Siang Gratis, padahal sebagian dananya digunakan sebagai penunjang honor mereka, maka mereka akan mengalami kerugian,” ujarnya lagi.

        “Oleh karena itu, kami sampaikan protes atau kritik, jangan sampai janji kampanye berupa Makan Siang Gratis itu menggerus, menganggu, dan mengotak-atik program BOS yang seharusnya fokus digunakan untuk meningkatkan mutu pendidikan,” pungkasnya.

        Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan pembiayaan program makan siang gratis bakal bersumber dari dana Bantuan Operasional Sekolah atau (BOS).

        “Kami mengusulkan pola pendanaannya melalui Bantuan Operasional Sekolah spesifik atau BOS Spesifik atau BOS Afirmasi untuk khusus menyediakan makan siang untuk siswa,” ujar Airlangga beberapa waktu lalu.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bayu Muhardianto
        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: