Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pertamina Raih Cost Optimization hingga US$1,25 Miliar

        Pertamina Raih Cost Optimization hingga US$1,25 Miliar Kredit Foto: Pertamina
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Berbagai program inovasi teknologi, business model improvements, dan sinergi entitas yang dijalankan Pertamina di seluruh lini bisnisnya membawa Pertamina berhasil meraih efisiensi biaya dan peningkatan laba hingga USD 1,25 Miliar di tahun 2023. 

        Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, Capaian tersebut berasal dari program Cost Optimization yang dijalankan di seluruh Pertamina Grup. 

        Baca Juga: Jalankan Cost Optimization, Pertamina Alami Peningkatan Laba hingga 1,25 Miliar Dolar AS

        "Sepanjang tahun 2023 sebanyak 301 program Cost Optimization dijalankan mulai dari strategi finansial maupun operasional. Hal ini menunjukkan kinerja bisnis perusahaan energi plat merah kini semakin gesit, lincah dan efisien," ujar Nicke dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (13/3/2024). 

        Nicke menyebut bahwa, keberhasilan ini merupakan bukti bahwa Pertamina sanggup beradaptasi dan berinovasi.

        “Upaya ini tidak sekedar memangkas biaya, tetapi juga mengubah dan meningkatkan model operasional secara menyeluruh. Dampaknya luar biasa tahun 2023 seluruh program cost optimization di Pertamina Grup berkontribusi hingga USD 1,25 Miliar,” ujarnya. 

        Nicke menambahkan, keberhasilan dalam optimasi biaya sangat berperan dalam mendukung peningkatan pendapatan dan laba perusahaan. Dengan operasi yang lebih efisien, Pertamina mampu mengoptimalkan potensi pendapatan yang lebih besar dan menjadi pemimpin di bisnis energi nasional. 

        Baca Juga: Dukung UMKM Naik Kelas, Pertamina Serahkan Hibah Teknologi Rp690 Juta

        “Pertamina, kini semakin kokoh dalam komitmennya untuk terus berinovasi, menjaga efisiensi operasional, dan mempertahankan posisinya sebagai pemimpin di sektor energi di Indonesia,” ucapnya.  

        Beragam program inovasi terbaik telah dijalankan Pertamina baik hulu, pengolahan, distribusi maupun pemasaran. Di sektor hulu, inovasi yang dijalankan antara lain sentralisasi pengadaan chemical dan borderless operation. Di sektor pengolahan, inovasi yang dilakukan antara lain optimasi pengadaan crude, program efisiensi konsumsi energi dan optimalisasi unit proses. Di sektor distribusi, dilakukan inovasi optimasi rute, parcel size dan tonnase. 

        Sementara di sektor commercial & trading, Pertamina menjalankan program efisiensi proses pengadaan LPG & BBM. Selain itu, di Holding Pertamina juga menjalankan program optimasi seperti liability management, renegosiasi pajak, sentralisasi infrastruktur IT, optimasi aset-aset penunjang dan sentralisasi proses pengadaan barang dan jasa. 

        Baca Juga: Anies Harap 02 Ikut Menyuarakan Pemilu Jujur dan Adil: Kan Sudah Berkali-kali...

        “Sinergi bisnis, digital transformation, revenue enhancement, dan low risk ESG inilah empat fokus untuk meningkatkan cost optimization tahun ini,” ungkapnya. 

        Sementara itu, Komisaris Pertamina, Heru Pambudi menyampaikan apresiasi atas segala inovasi dan totalitas dalam menjalankan program optimasi biaya di lingkungan Pertamina Group.

        “Untuk meraih visi Pertamina menjadi perusahaan kelas dunia, implementasi optimasi cost setiap lini Pertamina Group menjadi sangat penting," ucapnya. 

        Menurut Heru, pembangunan budaya sadar biaya berpatokan pada revenue melalui program optimasi biaya sebagai perwujudan budaya AKHLAK, terbukti berhasil memperkuat daya tahan Pertamina dan jadi pondasi untuk terus bergerak. 

        Baca Juga: PLN Indonesia Power Tambah Pembangkit Hijau di Nusa Penida

        "Penggunaan anggaran juga harus optimal, efisien dan governance. Pertamina harus mampu menerapkan prinsip zero tolerance untuk tindakan korupsi," ungkapnya

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Djati Waluyo
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: