Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Cegah Stunting dan Ciptakan SDM Indonesia Unggul Jadi Kunci Sambut Bonus Demograsi 2030

        Cegah Stunting dan Ciptakan SDM Indonesia Unggul Jadi Kunci Sambut Bonus Demograsi 2030 Kredit Foto: Ist
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Tahun 2030 diperkirakan Indonesia akan menempati posisi sebagai salah satu kekuatan ekonomi global dengan potensi sumber daya manusia yang berkualitas dan produktif dengan adanya bonus demografi.

        Menyambut hal itu, anggota Komisi I DPR RI Fadhlullah berharap Indonesia akan lebih siap menyambut peluang tersebut.

        "Pada tahun 2030, harapannya Indonesia Unggul dalam perkembangan ekonomi global, karena pada tahun tersebut usia produktif lebih banyak. Semua berharap usia produktif tersebut berkontribusi positif kepada negara kita," kata Fadhlullah, Rabu (20/03/2024).

        Hal itu ditegaskannya di acara Forum Webinar yang diselenggarakan oleh Ditjen IKP Kominfo bekerjasama dengan Komisi I DPR RI.

        Dalam webinar yang bertajuk “Cegah Stunting, Pahami Sanitasi dan Nutrisi” tersebut, Fadhlullah juga mengatakan bahwa, untuk memanfaatkan bonus demografi dengan baik dan menghindari risiko perubahan bonus demografi menjadi bom demografi, perlu dilakukan langkah-langkah preventif, salah satunya adalah mencegah stunting.

        “Dengan mencegah stunting, bukan hanya masa depan anak yang terjamin, tetapi juga masa depan Indonesia yang lebih baik. Kesehatan dan gizi yang baik bagi anak-anak merupakan investasi yang tidak ternilai harganya," sambungnya.

        Sementara itu, Septa Dewi Anggraeni selaku PIC Produksi Konten dan Diseminasi Informasi Bidang Kesehatan Kemkominfo, juga mengatakan berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia pada tahun 2022,  prevalensi stunting di Indonesia masih mencapai di angka 21,6%.

        “Angka tersebut masih relatif jauh dari target yang diberikan oleh Presiden Jokowi yaitu 14% di tahun 2024, hal ini menunjukkan bahwa perlunya kerjasama serta kolaborasi baik dari pemerintah dan juga masyarakat untuk bisa mencapai target tersebut" tegasnya.

        Septa juga mengatakan, Kementerian Kominfo dalam upaya untuk mempercepat penurunan angka stunting, turut mendukung adanya kampanye nasional bersama-sama dengan BKKBN serta Kemenkes.

        Ia menuturkan Kementerian Kominfo saat ini berfokus menggalang kampanye untuk komunikasi publik di mana terus memberikan edukasi kepada masyarakat, terkait pentingnya mencegah stunting.

        “Oleh karena itu, webinar yang kita beri judul Cegah Stunting, Pahami Sanitasi dan Nutrisi ini kami harapkan dapat relate dengan kehidupan Bapak Ibu sekalian, dan dapat disebarluaskan ilmunya kepada orang-orang di sekitar," tuturnya.

        Pada kesempatan yang sama, Muhammad Fajri, selaku Ketua KNPI Pidie mejelaskan kondisi lingkungan yang kotor dan tidak higienis dapat menyebabkan penyebaran penyakit infeksi yang dapat mengganggu penyerapan nutrisi pada tubuh anak.

        “Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar, seperti membersihkan tempat tinggal, mencuci tangan sebelum makan, dan meminum air yang bersih”.

        “Selain sanitasi, nutrisi juga memainkan peran yang sangat penting dalam mencegah stunting. Anak-anak membutuhkan asupan gizi yang seimbang untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: