Hanya tersisa enam tahun untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), sehingga gotong royong pelbagai pemangku kepentingan dalam mengambil tindakan kolektif merupakan langkah penting yang harus dilakukan. Diantara beragam agenda, Ekonomi Sirkular (ES) merupakan kekuatan penggerak dimana praktik bisnis pada umumnya yang berorientasi pada model linear dapat diubah menjadi model sirkular demi masa depan yang berkelanjutan.
Mengintegrasikan dan menjadikan ES sebagai bagian dari mekanisme bisnis sehari-hari akan berkontribusi pada pelbagai tujuan dalam TPB, terutama untuk mencapai TPB 8 tentang pertumbuhan ekonomi, 11 tentang kota dan komunitas yang berkelanjutan, 12 tentang konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, 13 penanganan perubahan iklim, 14 menjaga ekosistem laut, dan 15 menjaga ekosistem darat.
Untuk membangkitkan semangat dalam mengarusutamakan ES sebagai bagian integral dalam mekanisme bisnis dari hari ke hari, mulai dari sektor kebijakan, teknis, dan kemasyarakatan, UNDP Indonesia melalui SDG Academy Indonesia bekerja sama dengan Nippon Closures Co., Ltd dan ICMG kembali membentangkan kesempatan untuk peningkatan kesadaran pada bidang ekonomi sirkular melalui Talkshow Ekonomi Sirkular bersama SDG Mover, Chelsea Islan; Koordinator Tim Ahli Sekretariat Nasional SDG, Yanuar Nugroho; Senior Advisor Program dan Kebijakan Strategis Energi Terbarukan UNDP Indonesia, Verania Andria; dan Chief Corporate Officer Daya Selaras Group, Cynthia Wijaya.
Talkshow dengan tema Menjelajahi Kesempatan dan Tantangan Ekonomi Sirkular dalam Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia ini, merupakan penutup rangkaian kegiatan peningkatan kapasitas ekonomi sirkular yang telah dimulai dari tahun 2022. Diawali dengan 5 seri Dialog, SDG Talk, dilanjutkan dengan pembuatan Modul Pembelajaran Daring tentang Ekonomi Sirkular, serta Program Kepemimpinan SDG Angkatan V dengan topik peminatan Ekonomi Sirkular.
Rangkaian kegiatan tersebut diharapkan dapat menjadi ekosistem pembelajaran yang komprehensif bagi masyarakat Indonesia, khususnya untuk meningkatkan pengetahuan, mendorong inovasi, dan kolaborasi untuk penerapan ES di Indonesia dalam langkah untuk mencapai TPB Norimasa Shimomura, Kepala Perwakilan UNDP Indonesia, dalam pidato sambutannya di depan ratusan hadirin menyampaikan kepercayaannya pada rangkaian kegiatan peningkatan kapasitas ini akan berkontribusi terhadap terciptanya pemimpin-pemimpin handal di bidang ES di Indonesia.
“Melalui upaya kolaboratif antara UNDP dan NCC-ICMG seperti ini, dapat menciptakan gelombang yang signifikan untuk menjadikan ekonomi sirkular sebagai praktik yang umum di masyarakat, khususnya untuk mendukung komitmen kuat Indonesia dalam mencapai TPB dan Climate Action.“
Pada spektrum kebijakan, Indonesia mempersiapkan peta jalan ekonomi sirkular sebagai salah satu bentuk komitmen untuk masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Vivi Yulaswati, Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam, Bappenas, pada sambutannya menyampaikan “Peta jalan Ekonomi Sirkular disiapkan sebagai dokumen pendukung untuk kerangka RPJPN Indonesia 2025-2045 dan menyoroti 3 indikator utama dari ekonomi sirkular, yang pertama adalah tingkat input sirkular, tingkat daya tahan produk, dan tingkat daur ulang.”
Impian Indonesia untuk masa depan yang menerapkan ekonomi sirkular memerlukan pemimpin handal dan inovatif di bidang pembangunan berkelanjutan. Menutup rangkaian kegiatan peningkatan kapasitas tentang ES, SDG Academy Indonesia mewisuda 42 orang yang telah lulus Program Kepemimpinan SDG Angkatan V di hari yang sama. Mereka yang diwisuda merupakan perwakilan sektor swasta, pemerintahan, akademisi, NGO/CSO dan dianugerahi gelar SDG-Certified Leader setelah menjalani proses belajar selama 5 bulan dari Oktober 2023 sampai Februari 2024.
Sei Nakagawa, Product Development Manager dari NCC, mengungkapkan rasa bangga kepada 42 lulusan dan meyakini bahwa dengan gelar ini wisudawan dapat menjadi pahlawan lokal, mempersiapkan komunitasnya untuk masa depan yang sirkular, “memahami urgensi pendidikan untuk Ekonomi Sirkular, NCC berkomitmen untuk secara konsisten memberikan fokus dan dukungan dalam memberikan pengetahuan tentang Ekonomi Sirkular”
SDG Academy Indonesia merupakan kolaborasi unik Bappenas, Tanoto Foundation, dan UNDP Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat tentang TPB. Program-program pengembangan kapasitas yang ditawarkan menyasar masyarakat umum khususnya para calon pemimpin sektor pemerintah maupun non-pemerintah, dalam rangka mempercepat pencapaian SDGs Indonesia.
SDG Academy Indonesia berharap pemimpin yang dihasilkan dapat membantu dalam pembangunan yang berkelanjutan di Indonesia, dan secara komprehensif bersama-sama mencapai agenda global 2030.
Dewasa ini SDG Academy Indonesia, dengan semangat yang sama, membuka pendaftaran Program Kepemimpinan SDG Angkatan VI yang akan menggarisbawahi Pengentasan Kemiskinan dan Peningkatan Kualitas Pendidikan, termasuk dampaknya kepada kesetaraan gender dengan masa belajar 5 bulan. SDG Academy Indonesia percaya bahwa aksi kolaboratif dan investasi pada pendidikan merupakan kunci utama dari tercapainya SDGs.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: