Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol. Mohammed Rycko Amelza Dahniel mengungkapkan dua cara yang dilakukan pihaknya untuk mencegah serangan teror Moskow, Rusia, terjadi di Indonesia.
"Pertama, membangun public resilience (ketahanan publik)," kata Rycko di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Jakarta, Senin.
Kedua, melakukan penegakan hukum yang efektif juga dalam rangka tindakan pencegahan.
"Supaya apa? Supaya para pelaku teror, saudara kita yang masih tersesat, yang masih meyakini bahwa melakukan kekerasan adalah merupakan suatu kebenaran, dia harus meyakini bahwa itu salah," ujarnya.
Program deradikalisasi memuat persiapan pelaku teror untuk kembali ke lingkungan masyarakat, termasuk memikirkan pekerjaan.
Kendati demikian, ia menjelaskan dua cara tersebut merupakan upaya mitigasi yang dilakukan pihaknya karena serangan teror Moskow dinilai dapat menginspirasi peristiwa serupa.
"Bisa saja. Bisa saja menjadi inspirasi, tetapi inspirasi apa yang mau diambil? Inspirasi untuk melakukan kekerasan? Inspirasi untuk melakukan kekejian? Inspirasi atas nama agama? Inspirasi apa?" kata Rycko.
Sebelumnya, sebuah serangan teroris terjadi di gedung konser Crocus City Hall yang terletak di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di Barat Ibu Kota Rusia, Moskow, Jumat (22/3) waktu setempat.
Berdasarkan data Komite Penyelidikan Rusia pada hari Sabtu (23/3), melansir Sputnik, jumlah korban tewas dalam serangan tersebut dikabarkan telah bertambah menjadi 133 orang.ant
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat