Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah meresmikan empat bandara baru yakni Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Bandara Banggai Laut, Bandara Bolaang Mongondow dan Bandara Taman Bung Karno di Sulawesi.
Jokowi mengatakan, pembangunan infrastruktur ini merupakan bagian dari pemertaan pembangunan yang terus diupayakan oleh Pemerintah Indonesia. Adapun ia mengungkit pembangunan ini juga merupakan bagian rehabilitasi pasca gempa di Palu.
Baca Juga: DPR: 10 Tahun Pemerintahan Jokowi, Rasio Pajak Tak Pernah Sentuh 11%
“Rusaknya Bandara Mutiara Sis Al-Jufri ini betul-betul sangat berat. Saat itu runway-nya juga rusak, terminalnya juga rusak. Sehingga kita lakukan rehabilitasi dan rekonstruksi, termasuk tiga bandara yang lainnya,” ujar Presiden Jokowi dilansir Rabu (27/3).
Jokowi juga menuturkan, saat kejadian gempa tersebut, dirinya merasakan betul betapa pentingnya sebuah bandara untuk mobilitas orang dan logistik, yang pada akhirnya ketika itu jadi terganggu.
“Sehingga saat itu saya ingat, mau mengirim bantuan saja tidak bisa masuk. Karena apa? Bandaranya tidak bisa dipakai saat itu,” tambahnya.
Jokowi bersyukur karena hari ini telah direkonstruksi dan direhabilitasi Bandara Mutiara Sis Al-Jufri dan diresmikannya tiga bandara lain di wilayah Sulawesi. Dengan anggaran sebesar Rp 567 miliar, ungkap Presiden, Bandara Mutiara Sis Al-Jufri saat ini memiliki runway berukuran 2.510 meter x 45 meter, di mana dapat didarati oleh pesawat narrow body.
Baca Juga: Kunjungi Pasar Salakan, Presiden Jokowi Pantau Harga Beras
“Kalau tadi saya melihat interior, arsitektur di dalam, saya kira sudah berubah semuanya dan makin cantik, semakin bagus dan siap untuk kita gunakan. Sehingga akan meningkatkan kecepatan mobilitas orang dan barang ke dan dari Sulawesi Tengah,” jelas Presiden.
Sementara itu, Bandara Banggai Laut memiliki runway berukuran 1.200 meter x 30 meter dan bisa didarati oleh pesawat tipe ATR 72 terbatas. Luas terminal penumpang bandara ini adalah 1.400 meter persegi dan dapat menampung penumpang hingga 39 ribu orang setiap tahunnya.
Kemudian, Bandara Bolaang Mongondow memiliki runway berukuran 1.600 meter x 30 meter dan dapat didarati oleh pesawat tipe ATR 72. Dengan luas terminal penumpang sebesar 993 meter persegi, bandara ini mampu menampung penumpang hingga 52 ribu orang setiap tahunnya.
Baca Juga: Begini Reaksi Jokowi Saat Indonesia Membantai Vietnam
Adapun yang terakhir, Bandara Taman Bung Karno memiliki runway berukuran 1.400 meter x 30 meter dan dapat didarati oleh pesawat tipe ATR 72. Luas terminal penumpang bandara ini adalah 600 meter persegi dan dapat menampung penumpang hingga 27 ribu orang setiap tahunnya.
Sementara Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengucapkan terima kasih kepada Jokowi. Ia mengatakan presiden telah berkontribusi besar dalam merealisasikan pembangunan dan pengembangan infrastruktur transportasi udara di wilayah Sulawesi.
“Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pak Presiden atas dukungan yang telah diberikan. Saya juga menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para pemangku kepentingan, mulai dari Kementerian dan Lembaga, DPR RI, Forkompinda Provinsi, Kabupaten, dan Kota, Asian Development Bank, serta kepada masyarakat yang telah mendukung dan bersinergi dalam penyelesaian dan pemanfaatan bandara-bandara tersebut. Semoga kehadiran bandara-bandara ini dapat mendongkrak perekonomian dan meningkatkan konektivitas di wilayah Sulawesi,” tutur Menhub.
Baca Juga: Prabowo Tegaskan akan Lanjutkan Warisan Jokowi
Turut hadir dalam acara peresmian ini sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju, Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura, Forkompimda Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara, Country Director Indonesia Resident Mission ADB, Sekretaris Jenderal Kemenhub Novie Riyanto, Inspektur Jenderal Kemenhub Arif Toha, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Maria Kristi Endah Murni, dan Dirjen Perhubungan Laut Antoni Arif Priadi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar