Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) Darmawan Junaidi buka suara terkait dengan kondisi sektor perbankan yang diturut terkena dampak pesta demokrasi hingga geopolitik.
Dirinya menegaskan, likuiditas menjadi salah satu tantangan besar yang dihadapi oleh sektor perbankan di 2024. Hal ini tercermin dari kondisi hal terkait yang dalam kondisi cukup meskipun mengalami penurunan yang mana berujung tak bisa leluasa dalam mendukung pertumbuhan penyaluran kredit di Indonesia.
Baca Juga: Langkah Sudah Tepat, Bank Mandiri Optimistis Cetak Kinerja Cemerlang di 2024
"Jadi, ini merupakan tantangan juga. Kalau kita lihat, sekarang semua bank mungkin akan membukukan pertumbuhan biaya bunga yang lebih tinggi," ujarnya dalam pertemuan bersama pemimpin redaksi di Jakarta, Senin (1/4).
Adapun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menetapkan target pertumbuhan kredit bank sebesar 9% hingga 11%, sedangkan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 6% hingga 8% sepanjang 2024. Hingga Februari 2024, berdasarkan Bank Indonesia (BI), kredit bank tumbuh 11,28% yoy, sedangkan pertumbuhan DPK sebesar 5,66% yoy.
Jika melihat data tersebut, terdapat gap antara pertumbuhan kredit dengan simpanan nasabah perbankan. Simpanan nasabah atau dana pihak ketiga (DPK) pada Februari 2023, atau pada periode yang sama tahun sebelumnya, masih tumbuh sebesar 8,18% yoy saat kredit tumbuh 10,64% secara tahunan.
Darmawan mengatakan, hal tersebut akan berpengaruh terhadap kinerja profitabilitas bank. Nasib sektor perbankan akan ditentukan oleh kondisi dalam kuartal dua, meskipun diyakini tetap akan ada pertumbuhan positif. Pasalnya, pada periode tersebut, tahun ini diprediksi suku bunga global akan mulai menurun, yang juga akan diikuti suku bunga acuan di Indonesia.
"Sehingga, market mulai melihat penurunan suku bunga, yang tentunya nanti kita juga tawarkan ke masyarakat dengan suku bunga yang lebih rendah," ujarnya.
Darmawan tak khawatir dengan hal tersebut, pihaknya menegaskan Perusahaan siap mendukung pertumbuhan ekonomi dengan terus tumbuh kualitas pembiayaan di Indonesia.
"Kualitas kami jaga, NPL 2023 di kisaran 1,02% untuk bank only dan kami pertahankan hingga dua bulan pertama 2024. Hingga akhir tahun kami jaga kualitas," ujar Darmawan.
Laporan: Muhamad Ihsan
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Aldi Ginastiar
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: